Sukabumi, Gempita.co – Ketua Umum Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banten Ari Wibowo sudah mengibarkan ‘bendera perang’ untuk maju sebagai calon ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI pada tahun 2020 ini.
Kebulatan tekad Ari untuk maju lantaran sudah didukung 14 Pengprov PP PBSI dari 34 provinsi pemilik suara.
“Saya berani maju karena adanya dukungan dari teman-teman yang menginginkan perubahan di PBSI. Hingga kini sudah ada 14 Pengprov yang menyatakan dukungannya, di antaranya tujuh Pengprov sudah menyatakan dukungan dalam bentuk surat,” kata Ari Wibowo kepada wartawan di ISTC Sport Resort Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020).
Perubahan yang dimaksud Ari adalah pemerataan pembinaan atlet bulutangkis di berbagai daerah. Karena selama ini banyak atlet daerah yang pontesinya besar untuk berprestasi ke tingkat dunia direkrut bergabung dengan klub besar yang ada di Pulau Jawa.
“Dengan begitu kalau ada Pekan Olahraga Nasional (PON) atlet daerah yang berprestasi tersebut tidak dapat membela daerah asalnya. Ini kan tidak adil. Daerah yang membina dari awal, ketika sudah jadi yang memetik hasilnya daerah lain,” ujar Ari Wibowo ,yang juga aktif sebagai Pembina atlet lewat klub Ardes Tigaraksa ini.
Ari mengatakan, di Munas yang akan berlangsung Oktober mendatang PBSI dapat memberi kesempatan kepada siapa pun untuk maju sebagai calon ketua umum tanpa adanya intimidasi.
“Jangan sampai ada penekanan kepada Pengprov/Pengkot menjelang Munas. Karena hal itu dapat merusak kaidah-kaidah sportivitas di dunia olahraga,” tandasnya.
Banyak yang “tertipu”
Ari menilai, selama ini Pengprov banyak yang “tertipu” oleh para calon Ketua Umum PP PBSI setiap mau Munas. Misalnya janji membuat sentralisasi Pelatnas di tiga wilayah yang hingga kini tidak kunjung terealisasi.
“Hendaknya dalam rangka pemerataan prestasi ada pemusatan latihan berskala nasional di wilayah tengah dan timur. Caranya ya dengan mendatangkan pelatih-pelatih berkualitas setara dengan yang ada di Pelatnas Cipayung. Hal seperti itu yang saya inginkan dan ternyata disambut baik oleh teman-teman yang akhirnya mau mendukung saya,” ucapnya.
Menurut Ari, membina olahraga bulutangkis tidak boleh mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan kelompok. Tapi kenyataannya sekarang kondisi itu sering terjadi sehingga tujuan pemerataan pembinaan atlet bulutangkis menjadi tidak seimbang antara pusat dan daerah.
Ayah kandung atlet muda Putri Kusuma Wardhani ini menyatakan bahwa KONI Banten juga akan membantu PBSI Banten untuk mencetak atlet bulutangkis berprestasi lebih banyak lagi bila dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PP PBSI nanti.
Pasalnya, kata dia, selama ini PBSI Banten sudah berkontribusi cukup baik untuk atlet pelatnas, karena saat ini ada tujuh atlet Banten yang menghuni Pelatnas Cipayung.
Ketika ditanya tentang keyakinannya maju berkompetisi dengan calon-calon lain yang lebih hebat seperti yang disebut-sebut salah satunya Kepala Sekretarian Presiden (KSP) Moeldoko, Ari mengaku tidak gentar.
Ia mengatakan, dalam berkompetisi itu pasti ada kalah dan menang. Tapi untuk bisa sukses itu harus berani mencoba.
Terinspirasi Presiden Jokowi
“Saya terinspirasi oleh Presiden Jokowi. Meski sempat diremehkan karena lawan-lawan politiknya orang-orang hebat seperti Prabowo, toh Jokowi bisa menang. Ya, saya harap Pengprov-pengprov PBSI yang menginginkan perubahan mau mendukung saya,” ucapnya.
Seperti diketahui, menjelang Munas PBSI Oktober mendatang ada tiga kelompok yang akan berkompetisi meski belum menyebutkan nama secara pasti.
Kelompok pertama adalah para pendukung Ari Wibowo, kelompok kedua dari Djarum yang disebut-sebut akan mengusung Moeldoko, dan kelompok ketiga adalah kubu Alex Tirta yang kini menjabat Ketua Harian PP PBSI. ***