Jakarta, Gempita.co – Isu pergantian jajaran kabinet atau reshuffle pemerintah Joko Widodo – Ma’ruf Amin jadi pembicaraan masyarakat.
Dari sektor ekonomi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi disebut-sebut bakal dicopot dari jabatannya.
Nama Muhammad Lutfi memang santer disebut-sebut jadi daftar yang tersingkir dari Kabinet Indonesia Maju. Padahal, Muhammad Lutfi baru dilantik Jokowi pada Desember 2020.
Apa kesalahan yang dibuat Muhammad Lutfi sehingga diisukan terlempar dari kabinet?
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, pola komunikasi dan koordinasi yang buruk jadi salah satu catatan Muhammad Lutfi selama jadi Menteri Pedagangan.
Ia mencontohkan, soal impor pangan terutama beras yang menjadi gaduh. Hal itu gaduh, karena ada perbedaan tajam antara data Kementerian Perdagangan dan Bulog.
“Kebijakan impor jadi berumur pendek dan imbasnya membuat harga gabah di petani anjlok,” ujar Bhima saat dihubungi, Jumat (16/4/2021).
Selain itu, lanjut Bhima, Muhammad Lutfi juga tidak berkoordinasi dan memberi penjelasan kepada atasannya Jokowi terkait dengan benci produk asing.
Menurutnya, slogan itu sempat menjadi kisruh di masyarakat, dan membuat mitra dagang Indonesia menjadi bingung.
Padahal, tambah Bhima, untuk mengurangi produk impor di e-commerce bisa dilakukan dengan cara membatasi produk yang akan masuk.
“Kalau rencana kebijakan jelas, produk impor di e-commerce sudah dibatasi tanpa perlu retorika berbelit-belit. Tapi sejauh ini kan progres pembatasan barang impor khususnya barang konsumsi di marketplace belum jelas,” ungkapnya.