Gempita.co- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengklaim, tidak ada klaster Covid-19 yang muncul terkait sekolah tatap muka.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelumnya merilis, setidaknya ada 1.136 murid yang terpapar Covid-19 di Provinsi Banten.
“Enggak ada report dari puskesmas atau sekolah (murid) yang bergejala atau terkonfirmasi (Covid-19),” sebut Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeini melalui sambungan telepon, Kamis (23/9/2021).
Jika ada murid yang memang bergejala atau terkonfirmasi positif Covid-19, maka pihak sekolah atau puskesmas pasti sudah melapor ke Dinkes Kota Tangerang.
Usai mendapatkan laporan, pihaknya akan melakukan skrining tes Covid-19.
“Kan kalau ada, pasti nanti kita akan turun dari puskesmas yang ada di wilayahnya. Misal dari sekolah mana, nanti akan kita lakukan swab (tes usap),” tutur Dini.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Dia menyebut, pihak puskesmas kerap meninjau penerapan protokol kesehatan di 100 SMP yang menggelar PTM di Kota Tangerang.
“Termasuk ketat ya. Enggak penuh satu kelas, masih menjaga mereka. Begitu ada tukang jajan, PTM-nya enggak boleh lanjut,” tuturnya.
Dini menambahkan, pihaknya bakal menggelar skrining tes Covid-19 massal di sekolah yang menggelar PTM.
Adapun tes massal itu digelar secara acak berdasarkan jumlah siswa terbanyak atau sekolah yang masih berada di zona merah.
“Baru tadi kita menyiapkan, mudah-mudahan secepatnya,” kata dia.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan, ada 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster baru Covid-19 selama pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan.
Angka ini berdasarkan data Kemendikbudristek per 23 September 2021.
Wiku menyampaikan, saat ini dashboard perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah per wilayah dapat diakses di laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar.
Dengan fitur ini, pemerintah daerah dan masyarakat dapat memonitor angka kasus Covid-19 dan kejadian klaster penularan secara aktual.
Menurut Wiku, melihat kasus nasional yang cenderung terkendali, semua elemen yang mendukung pembelajaran tatap muka patut diapresiasi.
Oleh karena itu, jika ada kasus positif Covid-19, Satgas meminta agar segera dilakukan penutupan sekolah, sehingga bisa segera dilakukan disinfeksi pelacakan dan testing kontak erat.