Jakarta, Gempita.co – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku tidak bisa berbuat banyak ‘membereskan’ polemik komoditas gula. Lutfi menyebut tak punya banyak waktu menyelesaikan persoalan gula.
Dirinya mengatakan saat baru menjabat sebagai Mendag pada Desember 2020 lalu, sudah banyak izin impor gula yang berada di meja kerjanya.
Hal itu dikemukakan Mendag ketika menjawab keluhan petani tebu yang mengaku terus merugi sejak 2018 karena rendahnya harga gula akibat banjir impor.
Kendati demikian, Lutfi mengatakan harga gula berpotensi terangkat saat memasuki periode super cycle alias periode saat komoditas cenderung mengalami kenaikan harga.
“Saya sudah bilang kalau saya disuruh beresin gula tahun ini, saya enggak punya waktu, karena begitu saya masuk ke Kemendag pertama kali izin di meja saya adalah impor gula rafinasi dan idle capacity,” ujar Lutfi dilansir dari CNN Indonesia, pada rakernas Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Jumat (9/4/2021) lalu.
Dirinya juga mengaku bingung mengapa stok gula tidak ada habisnya meski impor sudah berusaha ditekan.
Lutfi menegaskan telah memanggil anak buahnya dan menanyakan berapa banyak impor gula yang dilakukan pada tahun lalu, namun angka yang diberikan selalu berubah setiap kali ditanya.
Hal itu membuat ia tak mengetahui secara pasti berapa besar kuota impor yang dikucurkan pada tahun lalu.
“Jadi saya enggak tahu angkanya sampai hari ini, saya enggak tahu, tetapi jumlahnya masif dan terstruktur. Jadi tak saya rem-rem itu enggak selesai-selesai stoknya,” ungkapnya.
Lutfi berjanji akan membereskan polemik gula tahun depan dengan melibatkan petani, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN.
Sumber: CNN Indonesia,