Gempita.co – Komunitas internasional harus menyediakan proyek alternatif untuk menggantikan penanaman opium di Afghanistan dan memberikan mata pencaharian bagi para petani.
Hal itu diungkap Kepala Biro Politik Taliban di Qatar yang menjelaskan bahwa penanaman opium telah berhenti di Afghanistan, tetapi Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Obat-obatan dan Kejahatan mengatakan, Produksi dan perdagangan narkoba dari negara ini terus berlanjut pada tingkat yang lebih rendah.
Menurut laporan Tasnim News, Suhail Shaheen, Kepala Biro Politik Taliban di Qatar bertemu dengan Duta Besar Italia untuk Afghanistan, Natalia Quintavalle dan membahas berbagai isu termasuk penanaman alternatif opium.
Dalam pertemuan ini dilakukan pertukaran pendapat mengenai pencapaian pemerintah Afghanistan dalam pemberantasan narkoba, termasuk budidaya opium dan pengobatan pecandu narkoba.
Delegasi Taliban di Qatar sebelumnya telah bertemu dengan kuasa usaha Kedutaan Besar AS dan perwakilan tetap Kantor PBB untuk Urusan Obat-obatan dan Kejahatan.
Musim semi lalu, setelah publikasi laporan organisasi Inggris AlcisGeo tentang penurunan budidaya opium di Afghanistan, Zabiullah Mujahid, Juru Bicara Pemerintahan Sementara Afghanistan meminta masyarakat internasional untuk memberikan bantuan keuangan kepada para petani yang menderita kerugian karena penghancuran ladang opium mereka.
Dia mengatakan bahwa Afghanistan secara serius berupaya untuk sepenuhnya menghentikan penanaman opium di negara ini dan akan melanjutkan upayanya dalam hal ini.
Menurut berbagai laporan, Afghanistan adalah salah satu produsen narkoba terbesar dan utama di dunia. Lebih dari empat juta orang Afghanistan kecanduan narkoba dan lebih dari 500 ribu orang terlibat dalam penanaman, perdagangan dan penyelundupan narkoba.
Sumber: voa