Ditunggu Kepulangannya di Jakarta, Keberadaan Syahrul Yasin Limpo Belum Diketahui

Gempita.co – Keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Rabu 4/10/2023) masih dicari dan pihak Ditjen Imigrasi belum mencatat data yang bersangkutan kembali ke tanah air.

Mentan diketahui sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri yakni Roma, Italia, dan Spanyol sejak pekan lalu namun dijadwalkan sudah kembali ke Jakarta Minggu (1/10/2023).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan jajarannya juga tidak mengetahui keberadaan Syahrul. Kendati begitu, dia memastikan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pencarian.

“Sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri, karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri, sampai hari ini,” ujar Wamentan Harvick di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023), dikutip Antaranews.

Mentan Syahrul Yasin Limpo diperkiraan akan segera ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik KPK telah menggeledah rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (28/9/2023) lalu.

KPK mengamankan uang senilai Rp30 miliar. Selain uang, KPK juga mengamankan sejumlah senjata api di rumdin SYL. Temuan senjata api tersebut, kemudian diserahkan ke polisi. Lebih lanjut, Harvick menjelaskan bahwa seluruh pejabat yang ikut dalam perjalanan dinas Mentan telah kembali ke Tanah Air.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum termonitor kembali ke Indonesia berdasarkan sistem imigrasi.

Silmy merinci Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada tanggal 24 September 2023, ke Doha, Qatar, dalam rangka transit, sebelum menuju Roma, Italia.

Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan kembali dari Eropa pada tanggal 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2023. “Tapi, di situ, kami sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan (sudah ada) di Indonesia,” kata Silmy.

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali