Dor ! Dua Agen FBI Tewas, Kasus Pornografi Anak

Florida, Gempita.co – Surat perintah penggeledahan FBI (Federal Bureau of Investigation) dibalas tembakan dari penghuni sebuah rumah Di Florida, Selasa kemarin.

Akibatnya dua agen FBI tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pertemuan para agen itu dengan penghuni rumah berubah menjadi salah satu insiden yang menelan korban jiwa aparat badan penegak hukum federal dalam puluhan tahun.

Dalam pernyataannya FBI mengatakan sejumlah tembakan dilepaskan ketika tim penegak hukum mencoba mengeksekusi surat perintah pengadilan tentang kejahatan terhadap anak-anak di sebuah rumah di Sunrise, Florida, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Ditambahkan, surat perintah penggeledahan itu berupaya mencari bukti terkait dugaan kepemilikan pornografi anak.

Dua agen yang luka-luka itu kini berada dalam kondisi stabil di rumah sakit, sementara yang ketiga tidak perlu dirawat inap. Subyek surat perintah itu, yang belum diidentifikasi, meninggal dalam insiden itu.

Surat kabar New York Times, mengutip beberapa pejabat yang tidak diidentifikasi, melaporkan bahwa laki-laki yang sedang diselidiki itu membarikade dirinya di dalam sebuah kompleks apartemen dan ditemukan dalam kondisi meninggal. Belum jelas bagaimana ia meninggal.

Aparat penegak hukum dari FBI dan polisi di Sunrise dan daerah-daerah lain di sekitarnya dan sejumlah kendaraan darurat segera mendatangi lokasi di sekitar rumah di Sunrise, di bagian barat Fort Lauderdale dan sekitar 48 kilometer utara Miami itu.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Joe Biden telah diberi penjelasan tentang insiden itu dan kemungkinan akan menyampaikan pandangannya.

Direktur FBI Christopher Wray mengidentifikasi kedua agen yang tewas itu sebagai Daniel Alfin dan Laura Schwartzenberger; dan menyebut keduanya sebagai pahlawan.

“Hari ini agen khusus Alfin dan Schwartzenberger merupakan contoh kepahlawanan dalam membela negara,” ujar Wray dalam sebuah pernyataan.

“FBI akan selalu menghormati pengorbanan terakhir mereka dan akan senantiasa berterima kasih atas keberanian mereka,” tambahnya.

Kematian akibat penembakan itu, yang masih dalam penyelidikan, termasuk di antara episode paling menelan korban jiwa bagi FBI.

Menurut situs FBI, dua agen dan seorang polisi detektif tewas ditembak di markas polisi Washington DC pada 1994 ketika seorang tersangka pembunuhan melepaskan tembakan dengan senapan serbu. Pelaku juga melukai agen ketika.

Insiden lain yang juga menelan korban jiwa terjadi pada 1986 di Florida, ketika dua agen tewas dan lima lainnya luka-luka dalam baku tembak dengan dua tersangka perampok bank di Miami.

Insiden penembakan yang menelan korban jiwa seorang agen FBI yang sedang bertugas juga terjadi pada 19 November 2008, yang juga terjadi ketika mereka mengeksekusi surat perintah penggeledahan. Agen Samuel Hicks ditembak dan tewas ketika sedang mengeksekusi surat perintah penggeledahan terkait organisasi perdagangan narkoba di Pittsburgh.

Sumber: Voa

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali