Dubes Ubaedillah: Indonesia Berpeluang Kirim Perawat ke Brunei

Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah (dua, kanan) menerima audiensi Direktur Perundingan Jasa Perdagangan Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan RI Basaria Tiara Desika Lumban Gaol (dua, kiri) di KBRI Bandar Seri Begawan pada Selasa (14/11/2023). (Foto: Dok.KBRI Bandar Seri Begawan)
Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah (dua, kanan) menerima audiensi Direktur Perundingan Jasa Perdagangan Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan RI Basaria Tiara Desika Lumban Gaol (dua, kiri) di KBRI Bandar Seri Begawan pada Selasa (14/11/2023). (Foto: Dok.KBRI Bandar Seri Begawan)

Bandar Seri Begawan, Gempita.co – Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Dr Achmad Ubaedillah menyambut baik dan terus mendorong upaya penempatan tenaga kerja profesional, termasuk tenaga perawat asal Indonesia di Brunei Darussalam.

Keterangan pers KBRI Bandar Seri Begawan (BSB), Jumat (17/11/2023) menyebutkan, Dubes Ubaedillah mengemukakan keterangan tersebut pada pertemuan dengan Direktur Perundingan Jasa Perdagangan Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag RI Basaria Tiara Desika Lumban Gaol di KBRI BSB pada Selasa (14/11/2023) lalu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ia juga menjelaskan, Indonesia memiliki peluang untuk mengirimkan tenaga perawat ke Brunei Darussalam sebagai bagian dari kerja sama Services Negara-negara ASEAN.

Pernyataan Kepala Perwakilan RI untuk Brunei Darussalam itu disambut baik dan didukung oleh Direktur Perundingan Jasa Perdagangan Ditjen PPI Basaria Lumban Gaol.

Menurut Basaria, Indonesia memiliki peluang yang besar, bukan hanya untuk mengirimkan tenaga perawat, tetapi juga jasa profesional lainnya ke Brunei Darussalam.

Ia menjelaskan pula bahwa ASEAN telah memiliki Mutual Recognition Arrangement (MRA) di sektor jasa Perawat, dan MRA dimaksud dapat dimanfaatkan untuk mendorong penempatan tenaga kerja profesional Indonesia di Brunei.

Basaria bersama delegasi Kementerian Perdagangan yang lain berkunjung ke Brunei untuk menghadiri Pertemuan ke-105 “ASEAN Coordinating Committee on Services” di Bandar Seri Begawan. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada 13-17 November 2023.

Disebutkan, terdapat enam jasa yang dibahas dalam Sidang ASEAN tersebut, termasuk jasa keperawatan, gigi, akuntan, arsitek, dan engineering.

Di Brunei sendiri saat ini terdapat lebih dari 30.000 WNI. Sebagian besar di antaranya Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan KBRI Bandar Seri Begawan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah PMI di Brunei, khususnya untuk semi-skilled dan skilled workers.(PR)

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali