Enam Tradisi Orang Arab Saat Sambut Ramadan

Gempita.co – Masyarakat Timur Tengah yang didominasi suku Arab menjelang ramadan memiliki tradisi menggemakan suara meriam.

Jika suara meriam sudah menggema, tandanya bulan suci Ramadan sudah tiba dan masyarakat siap menjalankan ibadah puasa. Meriam tersebut juga sengaja digunakan sebagai tanda berbuka puasa.

Tak hanya di Arab Saudi, tradisi menyalakan meriam juga dijalankan di negara-negara Timur Tengah lain seperti Mesir dan Uni Emirate Arab (UEA). Namun, meriam Ramadan di Saudi yang paling terkenal.

Hiasan Lentera, Mesir

Masyarakat di Kairo, Mesir, akan menghias rumah, mal, dan jalan dengan lentera yang terbuat dari logam dan kaca atau disebut fanous untuk menyambut datangnya ramadan.

Tradisi itu berawal pada 969 Masehi saat Khalifah Al Muizz Li Din Allah tiba di Kairo malam hari. Untuk menyambutnya masyarakat Kairo pun menyongsongnya sambil membawa lentera.

Menabuh Drum Sambil Bernyanyi, Mesir
Kebiasaan yang sering kita temui di Indonesia ternyata juga dilakukan di Mesir. Orang yang melakukan itu di Mesir disebut mesaharaty.

Tradisi Hakawati, Suriah

Hakawati berasal dari kata hekaya yang berarti cerita sehingga hakawati berarti menceritakan kisah mitos, pahlawan dan dongeng serta cerita dari Alquran.

Kegiatan Amal

Masyarakat Islam Libanon merayakan ramadan dengan mengumpulkan dana, sementara masjid dan gereja mengadakan kampanye pakaian bekas dan mendistribusikan keranjang ramadan untuk mereka yang membutuhkan.

Menyantap Kunafa

Menyantap kunafa adalah hal yang lazim dilakukan warga Palestina menyambut pulan puasa. Kunafa merupakan kuliner khas Palestina yang terbuat dari lelehan keju bercampur tepung semolina.

Saat disajikan, kunafa biasanya disiram dengan taburan kacang pistachio dan sirop. Kudapan lezat ini banyak dijual saat Ramadan karena memang biasa disantap saat berbuka puasa dan sahur.

Sumber: berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali