Erick Thohir: 4,7 Juta Masker dan Obat Corona Siap Diproduksi

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau langsung store Kimia Farma di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020)/foto.economiczone

Jakarta, Gempita.co-Kabar menggembirakan datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di tengah penganan virus corona. Erick memastikan produksi masker yang dikerahkan oleh kementeriannya akan tersedia pada Selasa (31/3/2020) mendatang.

Tak hanya masker, Kementerian BUMN, melalui anak usahanya di bidang farmasi juga akan memproduksi obat yang dibutuhkan dalam penanganan virus corona.

Bacaan Lainnya

“Kementerian BUMN melakukan produksi 4,7 juta masker, produksi sendiri. Bahan baku didapatkan dari negara-negara lain,” ujar Erick, dalam keterangan pers, Jumat (20/3/2020).

Selain BUMN, kata Erick, sejumlah perusahaan swasta juga sudah menyatakan keinginan mereka untuk terlibat dalam pengadaan alat perlindungan diri (APD) yang saat ini mengalami kelangkaan, khususnya bagi para petugas medis.

“Kerja sama dengan pihak swasta nantinya akan dikoordinasikan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Produksi masker, selain untuk kebutuhan penanganan wabah virus corona, juga akan ditujukan pada kebutuhan mendatang yakni bagi jamaah haji dan umrah,” paparnya.

“Ke depan kita ingin koordinasi dengan Kementerian Agama supaya kebutuhan masker dapat dipenuhi dengan produksi dilakukan di dalam negeri,” sambung Erick.

Menurut Erick, impor bahan baku masker akan dilakukan secara government to government (G2G) dengan sejumlah negara seperti China, India, Jepang, dan Perancis.

Terkait obat corona, Erick belum dapat menyebutkan namanya. Hal terpenting obat ini tersedia untuk mereka yang sakit dan sudah digunakan di beberapa negara lain. “Jumlahnya juga signifikan, cukup untuk sekitar 60.000 pasien. Sudah disiapkan stoknya,” katanya.

Informasi yang diperoleh Gempita.co, produksi masker akan dilakukan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI dengan melibatkan produsen lokal lainnya. Sebelumnya, pihak Kementerian BUMN juga telah mengimpor bahan baku dari India.

Pos terkait