GEMPITA.CO-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa lembaga-lembaga yang ada di bawah pengendaliannya sudah berkomitmen untuk mendukung kegiatan olahraga nasional.
Setidaknya ada 13 perusahaan yang ada dalam kelompok BUMN akan terlibat mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan berlangsung Oktober mendatang.
Dukungan terhadap olahraga ini, menurut Erick, merupakan bagian dari peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan Indonesia. Termasuk membangun prestasi olahraga.
“Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang memberikan dampak langsung secara luas, sudah tentu menjadi perhatian dari BUMN,” kata Erick dalam pemaparan yang disampaikannya dalam Seminar Olahraga Nasional bertajuk “Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032” di Hotel Pulmann, Jakarta, Selasa (24/3/2021).
Dikatakan, akhir 2020 Kementerian BUMN sudah memberikan penugasan kepada beberapa BUMN untuk membantu perkembangan dan pergelaran ajang olahraga prestasi di Indonesia. Pada ajang Piala Dunia U-20, Kementerian BUM menginstruksikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk terjun langsung memberikan dukungan. Kemudian Pertamina ditugaskan berkontribusi di pentas MotoGP Mandalika.
Di pentas Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, BUMN di industri telekomunikasi, Telkom menjadi penanggung jawab. Hal itu sekaligus mendorong agar digitalisasi mencapai bagian timur Indonesia. Sedangkan Bank Mandiri bertugas menyukseskan event Kejuaraan Bolabasket Asia (FIBA Asia) 2021 yang merupakan pentas menuju Piala Dunia Bola Basket (FIBA World Basketball Championship 2023).
“Khusus untuk cabang kebanggaan kita karena prestasi dunia, bulutangkis tanggung jawab diberikan kepada Bank BNI,” kata Erick.
Begitu pula dengan PON Papua. Meski waktu penyelenggarana diundur ke tahun 2021, namun komitmen BUMN tetap berjalan. Setidaknya, menurut Erick, ada 13 perusahaan BUMN terlibat mendukung penyelenggaraan PON untuk bidang Kelistrikan (PLN), Jaringan & Telekomunikasi (PT Telkom), Kebandarudaraan (Angkasa Pura I), Kepelabuhan (Pelindo IV), Sponsorship (BRI), Transportasi (Perum Damri, Pelni, PT Pos Indonesia), Infrastruktur (PP), dan Logistik (PT Bhanda Ghara Reksa/BGR).
Sementara Ketua Siwo Pusat Gungde Ariwangsa mengatakan, Erick tentu mengetahui kebutuhan pembiayaan olahraga bahwa pembinaan tak bisa instan, butuh perencanaan panjang. Sehingga, ia berharap dukungan BUMN tak cukup 4 tahun, tapi minimal 8 tahun.
“Bantuan tidak bisa diberikan sama rata, harus dilihat usaha dari cabang itu sendiri. Jangan sampai dana itu hanya utk belas kasihan, tapi disalurkan secara profesional dan berdasarkan prestasi,” kata Ariwangsa sambil merujuk model pembiayaan olahraga di Korea Selatan dan Jepang yang didukung oleh perusahaan-perusahaan lokal setempat.