Gawat, China dan Amerika Akan Perang Terbuka

ilustrasi/net

Gempita.co – Saat pandemi Covid-19, hubungan Amerika Serikat dan China terus memanas. Kedua negara ini terlibat saling tuduh atas mewabahnya virus corona yang telah banyak merenggut nyawa manusia di dunia.

Gelombang anti-China yang dipimpin oleh Amerika Serikat berpotensi membuat kedua negara terlibat perang senjata.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Setidaknya, ini adalah pernyataan dari sebuah laporan internal China yang disajikan awal bulan lalu oleh Kementerian Keamanan Negara kepada para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping.

“Akibatnya, Beijing menghadapi gelombang sentimen anti-China yang dipimpin oleh Amerika Serikat setelah pandemi dan perlu dipersiapkan dalam skenario terburuk untuk konfrontasi bersenjata antara kedua kekuatan global,” tulis Reuters, mengutip sumber yang menolak untuk disebutkan identitasnya, Selasa (5/5/2020).

Media itu menyebut laporan disusun oleh Institut Hubungan Internasional Kontemporer China (CICIR). Lembaga ini adalah think tank berpengaruh, yang sampai tahun 1980 berada di dalam Kementerian Keamanan Negara, dan memberi saran kepada pemerintah tentang kebijakan luar negeri dan keamanan.

“Penyajian laporan itu menunjukkan betapa seriusnya Beijing menghadapi ancaman serangan balik yang dapat mengancam apa yang dilihat China sebagai investasi strategisnya di luar negeri dan pandangannya terhadap keamanannya,” tulis Reuters.

Laporan itu juga memaparkan bahwa China percaya AS ingin menahan negeri panda dari kebangkitan. Di mana China telah menjadi lebih asertif secara global seiring dengan pertumbuhan ekonominya.

“Makalah itu menyimpulkan bahwa Washington memandang China sebagai ancaman ekonomi dan keamanan nasional dan tantangan bagi demokrasi Barat,” kata sumber itu.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali