Gempita.co – Pasca pembuangan udara radioaktif nuklir yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut, sentimen anti-Jepang meningkat di China.
Sebuah batu dilemparkan ke halaman sebuah sekolah Jepang di Qingdao pada Kamis lalu. Kemudian, sekolah Jepang lainnya di Suzhou juga melempari telur pada hari Jumat, menurut sejumlah sumber Pemerintah Jepang. Tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut.
Beberapa pengguna media sosial China mendesak para pengikutnya untuk mengirimkan protes terhadap Jepang dan memboikot produk-produk Jepang. Seruan itu mendorong peningkatan keamanan di sekitar kantor-kantor Jepang di China.
Meskipun Pemerintah Jepang mengatakan pembuangan air limbah secara besar-besaran dalam jangka waktu sekitar 30 tahun akan dilakukan dengan cara yang aman, pemerintah Tiongkok bereaksi keras dengan melarang semua impor produk makanan laut dari Jepang.
Jepang telah menerima sejumlah panggilan telepon yang mengganggu sejak pelepasan udara Fukushima dimulai. Tokyo menuntut Beijing mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kepada Kedutaan Besar China di Tokyo pada hari Sabtu bahwa panggilan telepon yang mengganggu tersebut “sangat disesalkan” dan “mengkhawatirkan.”
Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran persnya, “Kami meminta Pemerintah Tiongkok mengambil tindakan yang tepat, seperti meminta masyarakat untuk bereaksi dengan tenang.”
Sumber: asiatoday