Gawat! Sungai-sungai di Indonesia Telah Tercemar Berat

Gempita.co – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 46 persen sungai di Indonesia dalam keadaan status tercemar berat, 32 persen tercemar sedang berat, 14 persen tercemar sedang dan 8 persen tercemar ringan.

Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI, Jojok Sudarso, mengatakan, penilaian kesehatan ekosistem sungai dengan indikator makrozoobentos mempunyai kelebihan dibandingkan ikan, perifiton, plankton dan bakteri.

“Tingkat mobilitas yang rendah menyebabkan makrozoobentos mudah mencerminkan kondisi kualitas perairan setempat. Selain itu, jumlah yang berlimpah di alam dan distribusi yang luas membuat oraganisme tersebut mudah di-sampling,” jelasnya.

“Indikator makrozoobentos penting digunakan untuk pemantauan kualitas ekosistem sungai karena merupakan komponen penting dalam rantai makanan,” tambahnya.

Lebih jauh Jojok memaparkan, bioindikator merupakan alat untuk mengetahui dampak dari perubahan lingkungan sebelum dampak yang lebih besar terjadi maupun evaluasi untuk keberhasilan program pengelolaan lingkungan.

“Pengembangan bioindikator perlu disesuaikan dengan kondisi ecoregion setempat dan perlu integrasi dengan pengukuran kimia, fisika, dalam pengendalian dan pencegahan kerusakan ekosistem akuatik,” imbuh Jojok.

“Kajian toksisitas terhadap biota-biota endemik di Indonesia penting dilakukan untuk mengetahui tingkat toleransinya dalam menerima beban pencemar yang semakin tinggi di perairan darat Indonesia, sehingga kelestariannya dapat terjaga,” pungkas Yoga.

Sumber: ATN

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali