Gebrakan Imigrasi Bali: Luncurkan Barkode ‘Do and Don’t’ dalam Tiga Bahasa

BADUNG, Gempita.co – Inovasi baru ‘Do and Don’t (kewajiban dan larangan) bagi WNA, dalam bentuk Barkode kini di dihadirkan di setiap stand bandara di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sebelumnya, Imigrasi Bali telah edarkan flyer “Do and Don’t” (kewajiban dan larangan) yang dibagikan kepada warga negara asing (WNA) di Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan menyisipkan lewat paspor.

Bacaan Lainnya

” Setiap wisatawan yang masuk Bali diwajibkan untuk melakukan scan Barkode di and Don,t” , ungkap Kakanim Ngurah Rai. Sugito juga menjelaskan inovasi di and Don,t dalam bentuk Barkode merupakan upaya imigrasi untuk meminimalisir adanya WNA yang berlaku tidak terpuji selama di Bali.

Do and don’t dalam bentuk Barkode merupakan inovasi murni dari kanwil kumham Bali melalui Kantor Imigrasi Ngurah Rai.

” Do and don’t Barkode ini merupakan murni inovasi Kanwil Kumham melalui divisi keImigrasian, untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh wisatawan yang masuk ke Bali “, jelas Barron Ichsan Selasa 20/6 2023.

“Upaya Kemenkumham Bali melalui Imigrasi sudah bagus, ada aturan berperilaku atau pedoman bagi turis asing saat mereka ada di Bali, flyer dimasukkan ke dalam paspor. Ini namanya sosialisasi yang bagus,” ujar pria yang mengaku bernama Jhon kepada wartawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Dengan adanya do and don’t dalam bentuk Barkode tentu menjadi hal yang sangat optimal didalam men sosialisa kan do and don’t kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Ia menyebut apa yang dilakukan Kemenkumham Bali melalui jajaran Imigrasi untuk meminimalisir adanya bule yang berulah, sangatlah terpuji dan patut di apresiasi.

“Kita dukung pariwisata Bali agar kembali banyak dikunjungi turis asing agar  perekonomian kembali mantap setelah dihantam pandemi Covid-19. Tapi, tentunya turis asingnya juga harus mengerti aturan yang berlaku di Indonesia khususnya Bali yang dikenal menjunjung tinggi adat istiadat,” ungkap Barron.

” Kami buat Barkode do and don’t dalam tiga bahasa, Mandarin, India dan inggris itu berdasarkan banyaknya kunjungan dari negara tersebut., Kalau bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang banyak di gunakan para wisatawan asing.”, tamban Barron Ichsan.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu mengatakan, pembagian selebaran ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang tatanan baru bagi wisatawan mancanegara (Wisman) selama berada di Bali.

Menurut Anggiat, regulasi tersebut dikeluarkan untuk menertibkan ulah turis asing di Pulau Bali yang viral dan menjadi sorotan masyarakat.

“Ini adalah bentuk tindaklanjut dari SE Gubernur Bali. Sehingga pembagian selebaran kami bagikan melalu jajaran Imigrasi.

Anggiat menjelaskan, selebaran tersebut memuat 12 kewajiban dan 8 larangan bagi WNA selama berada di Bali. Selebaran tersebut dicetak menggunakan bahasa Inggris. Ke depannya juga akan dicetak ke dalam 5 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Rusia, India, Mandarin, dan Jepang.

 

 

Pos terkait