Gempa Hasel, 60 Rumah Rusak Dan 169 Penduduk Mengungsi

Jakarta, Gempita.co – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 60 rumah rusak dan 169 penduduk mengungsi akibat gempa magnitudo 5,2 mengguncang Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Dilaporkan bahwa episentrum gempabumi yang terjadi Jumat petang itu berada di 0.54 derajat Lintag Selatan dan 127.51 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer. Selain merusak rumah penduduk, gempa juga merusak beberapa bagian gedung DPRD Halmahera Selatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam rilis tertulis Sabtu (27/2), mengatakan beberapa para pasien RSUD Labuha telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Adapun personel BPBD Kabupaten Halmahera Selatan juga telah mendirikan tenda darurat untuk tempat pengungsian sementara bagi para pasien.

Sebagaimana informasi sebelumnya, gempabumi sempat dirasakan kuat oleh warga Desa Labuha, Kabupaten Halsel, selama kurang lebih 2-3 detik. Para warga pun berhamburan keluar rumah saat gempabumi terjadi dan saat ini listrik dipadamkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa gempabumi yang mencakup wilayah Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Barat, Bacan Barat Utara dan Bacan Timur Tengah tersebut tidak berpotensi tsunami.

Dalam rangka percepatan penanganan Gempabumi Halsel, BNPB segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan diberangkatkan besok pagi, Sabtu (27/2). Hingga saat ini BPBD Kabupaten Halsel terus melakukan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait dalam rangka penanganan darurat bencana gempabumi.

Sumber Berita: BNPB.co.id

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali