Google Perkenalkan Panel Khusus Melawan Hoax Soal Vaksin Covid-19

Gempita.co –  Melawan informasi yang salah dan mendidik masyarakat luas mengenai update berita vaksin yang valid. Google memperkenalkan sebuah panel pencarian khusus yang memuat informasi vaksin COVID-19.

Selain itu, informasi yang disediakan oleh panel ini juga akan mengungkapkan vaksin jenis apa saja yang tersedia di lokasi mereka.

Bacaan Lainnya

Panel ini rencananya akan mulai diluncurkan di Inggris, di mana vaksin BioNTech / Pfizer telah disetujui dan digunakan. Vaksin tersebut juga akan diperkenalkan ke lebih banyak negara saat otoritas kesehatan setempat mulai memberikan otorisasi vaksin.

Selain untuk menangkal hoax, panel tersebut mencakup informasi tentang vaksin COVID-19 yang esensial seperti memberikan panduan tentang bagaimana, kapan, dan di mana seseorang dapat menerima suntikan.

Sebelumnya, Google telah menggunakan panel informasi serupa untuk berbagi informasi tentang COVID-19 secara umum, serta lokasi pusat pengujian.

Tidak berhenti sampai di situ, pihak Google mengatakan akan menambah platform informasi vaksin serupa melalui panel COVID-19 di YouTube.

Fitur pencarian COVID-19 sebelumnya pertama kali diluncurkan pada bulan Maret 2020 untuk berbagi informasi tentang pandemi, dan Google mengatakan tayangan mereka telah dilihat lebih dari 400 miliar kali sejak itu.

Google juga telah menindak konten anti-vax di YouTube, dan pihaknya akan menghapus video yang berisi informasi yang salah tentang vaksin COVID-19. Hingga saat ini lebih dari 700.000 video terkait dengan informasi medis COVID-19 yang berbahaya atau menyesatkan telah dihapus.

Terakhir, Google mengumumkan akan memberikan lebih banyak dana untuk membantu otoritas kesehatan dan media memberikan informasi yang berguna tentang vaksin dan menyanggah misinformasi. Perusahaan ini memberikan hibah iklan tambahan sebesar $ 15 juta (atau lebih dari Rp 211 M) kepada WHO.

Google juga telah menghabiskan dana sejumlah $ 1,5 juta (atau lebih dari Rp 21 M) untuk mendukung penelitian pengecekan fakta dan  melawan misinformasi. Anggaran tersebut juga dimanfaatkan untuk mendanai Hub Media Vaksin COVID-19, yang dimaksudkan untuk menjadi sumber daya bagi para jurnalis dalam memberikan akses ke kajian ilmiah serta pembaruan penelitian.

Sumber: berbagai sumber

Pos terkait