Khartoum, Gempita.co – Kelompok bersenjata menjarah gudang Program Pangan Dunia PBB dan fasilitas yang digunakan oleh mantan misi penjaga perdamaian.
Pihak berwenang di negara bagian Darfur Utara Sudan telah mengumumkan jam malam pada hari Rabu (29/12/2021).
Menurut laporan awal, gudang di El Fasher yang dijarah oleh kelompok bersenjata tak dikenal pada Selasa malam berisi hingga 1.900 ton makanan yang ditujukan untuk ratusan ribu orang di daerah itu, kata pernyataan PBB.
Penjarahan dan pembakaran menghancurkan toko-toko, menurut kantor berita negara SUNA. Pada hari Rabu, tembakan terdengar di dekat gudang, kata seorang penduduk, seperti dikutip dari Reuters melalui RRI.co.id, Kamis (30/12/2021).
“Satu dari tiga orang di Sudan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Serangan seperti itu sangat menghambat kemampuan kami untuk memberikan kepada orang-orang yang paling membutuhkannya,” kata koordinator kemanusiaan PBB Khardiata Lo N’diaye.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Sudan untuk meningkatkan upaya melindungi dan menjaga tempat dan aset kemanusiaan di seluruh Sudan,” katanya.
Kekerasan telah meningkat tajam dalam yang memaksa orang-orang meninggalkan rumah mereka di Darfur selama setahun terakhir, yang oleh para pekerja kemanusiaan dan analis dikaitkan dengan faksi-faksi bersenjata yang berebut posisi setelah kesepakatan damai ditandatangani dengan beberapa kelompok pemberontak pada akhir 2020, juga sebagai karena kembalinya pejuang dari negara tetangga Libya.
Pada 1 Januari 2021, pasukan penjaga perdamaian dari misi gabungan PBB-Uni Afrika UNAMID berhenti berpatroli menjelang penarikan penuh. Fasilitasnya telah berulang kali dijarah, dan fasilitas di El Fasher dijarah dari Jumat hingga Senin, SUNA melaporkan.
Pasukan nasional Sudan yang dimaksudkan untuk menggantikan UNAMID belum dikerahkan, dan kudeta pada bulan Oktober yang mengubah transisi nasional menuju pemilihan demokratis menambah ketidakpastian atas masa depan kawasan itu.