Jakarta, Gempita.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) telah merampungkan penanaman 572.920 bibit mangrove pada area seluas 65,64 Ha yang tersebar di dua provinsi di Kalimantan, yaitu di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Plt. Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe mengatakan mangrove merupakan salah satu ekosistem laut yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat pesisir. Untuk itu, KKP berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove di Indonesia, termasuk ekosistem mangrove di Kalimantan.
“KKP akan merehabilitasi kawasan mangrove yang rusak agar luasan hutan mangrove di Indonesia terus bertambah,” ujar Tebe di Jakarta.
Tebe menjelaskan, selain bertujuan untuk pemulihan ekosistem mangrove, pada tahun 2020 ini kegiatan penanaman mangrove disandingkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya.
“Kegiatan penanaman mangrove dilakukan secara padat karya guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat sekitar hutan mangrove yang terdampak pandemi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Getreda M. Hehanussa mengungkapkan bahwa penanaman mangrove dengan biaya mencapai 3,2 M telah dilakukan sejak bulan November.
“Untuk penanaman mangrove di wilayah Kalimantan Barat dilakukan di Kabupaten Mempawah seluas 32 Ha dengan 320.000 bibit oleh Pokmaswas Karya Semula, di Kota Singkawang seluas 10 Ha dengan 100.100 bibit oleh Kelompok Mangrove Pantai Harapan, Kelompok Mangrove Cahaya Sinar Mandiri, dan Koperasi Produsen Perikanan Naram Jaya Abadi, serta di Kabupaten Sambas seluas 10 Ha dengan 90.000 bibit oleh Kelompok Masyarakat Pesisir Polaria Selakau,” ungkap Getreda di Pontianak.
“Sedangkan di wilayah Kalimantan Timur dilakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 13,64 Ha dengan 62.820 bibit oleh Pokdarwis Lestari Tanjung Berseri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Getreda mengungkapkan untuk jenis mangrove yang ditanam didominasi oleh Rhizophora spp. Getreda berharap kegiatan penanaman mangrove ini agar bisa berkelanjutan.
“Tidak hanya berhenti sampai di sini namun harus ada upaya pelestarian ke depannya,” harapnya.
Dari perwakilan masyarakat, Ketua Pokmaswas Karya Semula, Herry Albar mengucapkan terima kasih kepada KKP karena melalui upah penanaman mangrove mampu menghidupkan kembali pendapatan ekonomi masyarakat di kala pandemi COVID-19 ini.
“Masyarakat antusias sekali dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Tidak hanya menambah pemasukan kami, namun kegiatan ini memotivasi untuk melestarikan mangrove. Kami selalu siap untuk menjaga mangrove ini,” ujarnya.
Sumber: HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT