Gunung Merapi Masih ‘Batuk-Batuk’, Hari Ini Keluarkan Guguran Lava 16 kali

Gempita.co – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis mengeluarkan guguran lava 16 kali dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Kamis, menjelaskan berdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.

Bacaan Lainnya

“Teramati 16 kali guguran lava ke arah barat (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter,” katanya.

Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 26,12-143,4 detik dan 78 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-12 mm selama 5,52-11,68 detik.

Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Gunung Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.

Pada periode pengamatan Rabu (15/11) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat lima kali meluncurkan guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.

“Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan dengan intensitas suara kecil,” kata Agus.

Berdasarkan analisis BPPTKG periode 3-9 November 2023, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 28 September 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.097.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.500 meter kubik.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.

Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.

 

Pos terkait