Jakarta,Gempita.co – Tenaga medis di negara Italia hingga kini masih berjibaku menghalau serangan virus corona. Namun ada satu kota kecil disana yang berhasil membebaskan diri dari wabah corona hanya dalam tempo 3 minggu saja.
Ya, kota kecil itu bernama Vo Euganeo, terletak di bagian Utara Italia. Menjelang akhir bulan Februari lalu, kota ini menjadi salah satu klaster virus corona Covid-19. Bahkan korban tewas pertama di Italia berasal dari kota ini.
Sejak kejadian itu, pemerintah kota memberlakukan lockdown. Kemudian sekitar 3.300 orang di dalam kota itu diwajibkan menjalani tes untuk mendeteksi virus corona.
Menurut laman Livescience, hasil tes menunjukkan bahwa sekitar 3 persen warga kota itu terinfeksi virus corona. Setengah dari yang terinfeksi tersebut tidak menunjukkan adanya gejala.
Selama dua pekan lockdown dan semua yang positif terinfeksi dikarantina. Hanya tersisa 0,25 persen warga kota Vo Euganeo yang terinfeksi virus corona. Mereka kemudian diisolasi dan sekarang Vo Euganeo kembali dibuka seperti biasa.
Berdasarkan data pemerintah, sejak Jumat 13 Maret pekan lalu, tak ada kasus infeksi virus corona lagi di Vo Euganeo.
“Pelajaran yang kita petik adalah mengisolasi semua kasus positif, apakah mereka sakit atau tidak. Ini bisa mengurangi penyebaran hingga 90 persen,” kata Andrea Cristani, pakar mikrobiologi dari Universitas Padua, Italia yang terjun ke Vo Euganeo.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan cara termudah untuk mengatasi wabah Covid-19 adalah dengan melakukan “Tes, tes, dan tes.”
“Semua negara harus melakukan tes kesehatan terhadap semua orang yang dicurigai mengidap virus ini. Pandemi ini tak bisa dilawan dengan mata tertutup,” ujar Ghebreyesus.
Seperti diketahui per Jumat (20/3/2020) kemarin, jumlah kasus virus corona baru di Italia mencapai 41.035, sedangkan korban meninggal sudah mencapai 3.405 orang.