Hasil Pantauan Visi Misi Para Capres
Oleh: Prof. O.C Kaligis
Walaupun saya bukan politikus, saya mengamati para capres saat berdialog waktu kampanye Pilpres 2024.
Saya punya catatan sebagai berikut:
1. Di satu saat saya menyaksikan dialog mahasiswa dengan capres nomor urut satu Anies Baswedan.
2. Pertanyaan mahasiswa saat itu adalah FPI dan HTI telah dibubarkan.
3. Apakah bila Bapak terpilih sebagai Presiden, Bapak tetap akan membubarkan FPI dan HTI?.
4. Jawaban Anies Baswedan: Saya tidak bisa mengekang pikiran seseorang. Anies tidak langsung menjawab: “ Saya tetap akan memperlakukan putusan larangan FPI dan HTI.”
5. Di situ saya menyimpulkan bahwa FPI dan HTI bila Anies Presiden, Anies kembali akan menghidupkan FPI dan HTI karena perjuangan mereka sebatas pikiran mereka yang tidak bisa dikekang oleh Anies.
6. FPI, HTI, Habib Rizieq adalah kelompok pendukung Anies sejak semula, karena itu jawaban Anies kepada mahasiswa penanya, penuh diplomasi, tidak tegas, bahwa Anies tetap akan membubarkan FPI dan HTI.
7. Saya masih mengingat janji kampanye Anies saat berjuang menjadi Gubernur DKI melawan Ahok.
8. Janjinya bagi rakyat miskin DKI, penyediaan Rumah DP 0 persen, mengatasi banjir Jakarta, bahkan poster-poster di lorong lorong Jakarta: Jangan pilih kafir (Ahok dicap kafir oleh pengikut Gubernur Anies).
9. Anies berhasil mengalahkan Ahok melalui kampanye tersebut.
10. Yang terjadi setelah menjadi Gubernur DKI. Janji Rumah DP 0 persen diganti dengan membuat lapangan sepak bola “spektakuler’ Lapangan Jakarta International Stadium (JIS), yang ditolak FIFA karena banjir dan minim sarana penunjang.
11. Akhirnya Plt Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan biaya tambahan untuk kawasan JIS senilai kurang lebih Rp5,95 triliun rupiah.
12. Rakyat DKI yang tidak punya bayangan arti Formula E, disuguhi balap mobil listrik, yang sama sekali tidak membuat rakyat DKI bebas banjir.
13. Bahkan melalui perencanaan yang asal-asalan, akhirnya niat untuk sirkuit balap Formula E yang telah mengeluarkan biaya di Monas, harus pindah ke Ancol, itupun dengan biaya tambahan, di atas biaya perencanaan semula.
14. Berita bahwa laporan keuangan Formula E akan disampaikan ke publik sampai saat ini tidak terwujud, karena konon Formula E yang tadinya dikatakan “untung” justru merugi.
15. Proyek reklamasi PIK yang tadinya ditolak, akhirnya diam- diam dikabulkan.
16. Biaya Formula E melalui studi banding ke Doha dan tempat penyelenggara Formula E lainnya di luar negeri, biayanya tidak sedahsyat biaya yang dikeluarkan Anies Baswedan yang berjumlah triliunan rupiah.
17. Padahal janji Pilpres Anies dalam pidato kampanyenya adalah: Janji sinonim dengan perbuatan. Maksud perkataan Anies itu, agar rakyat pemilih Anies tidak perlu khawatir akan janji-janji Anies.
18. Anies menjamin adanya satunya kata dengan perbuatan. Apa benar?.
19. Buktinya janji kampanye Anies menjelang jadi Gubernur DKI Jakarta sama sekali tidak dilakukan Anies.
20. Satu kata dengan satu perbuatan tidak lebih dengan pembohongan Anies kepada rakyat DKI Jakarta.
21. Rakyat DKI dibuat Anies terhipnotis, sehingga lupa akan janji- janji Anies yang tidak terlaksana saat Anies menjababat gubernur.
22. Lalu masihkah para pendukung Anies percaya akan janji-janji kampanye saat Pilpres?. Bahkan Islam garis keras, telah mendengungkan bila Anies berkuasa, Piagam Jakarta akan kembali dihidupkan, NKRI berubah jadi Negara Khilafah.
23. Sampai detik ini elektablilitas Prabowo-Gibran makin meroket. Artinya badai fitnah terhadap Prabowo-Gibran makin ganas, makin bertubi tubi.
24. Mulai dari serangan terhadap Presiden Jokowi, serangan melalui hoax bubarnya minimal 15 menteri, yang katanya tidak lagi dapat bekerja sama degan presiden, atau Petisi Guru Besar, Mahasiswa, pokoknya tidak ada yang positif yang dilakukan Presiden Jokowi selaku Kepala Negara.
25. Bahkan Petisi 100 yang hanya terdiri dari 22 orang, dibesar-besarkan media,agar Presiden Jokowi dilengserkan.
26. Apa mungkin ditinjau dari Hukum Tata Negara?. Begitu mudahkah melengserkan Bapak Presiden?.
27. Semua itu dilakukan karena diduga lawan-lawan Capres Prabowo-Gibran sangat khawatir bila pasangan nomor 2 memenangi kompetisi Capres-Gawapres.
28. Tak dapat disangkal bahwa berbicara mengenai strategi pemenangan Anies menuju jenjang kursi kepresidenan.
29. Anies Baswedan memang mahir dalam berkata-kata. Keistimewaan Anies Baswedan adalah Anies mahir menguasai media. Bakat yang mungkin tidak dimiliki pasangan Capres nomor 2 dan 3.
30. Karenanya dapat dimengerti bila pasangan nomor 2 tidak bekerja ekstra luar biasa, Anies akan berkoalisi dengan capres nomor tiga Ganjar Pranowo, akhirnya dapat keluar sebagai pemenang.
31. Semoga pasangan nomor 2 yang Pancasilais, NKRI, merah putih, menghargai kehidupan pluralisme dapat keluar sebagai pemenang demi NKRI yang Pancasila dan tetap merah putih.
Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
Prof. O.C Kaligis