Hasil Riset LIPI Mengejutkan, Lolos Uji Klinis di Rumah Sakit Gawat Darurat COVID-19 Kemayoran

LIPI Bilang Tanaman Asli Indonesia, Berkhasiat Obat Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Jakarta, Gempita.co – Riset pemanfaatan dan eksplorasi potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang melimpah di bidang obat-obatan tropis, diperkuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Potensi bahan alam sebagai bahan baku produk kesehatan, bioteknologi dan manajemen penyakit perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kapasitas industri bidang farmasi dan kesehatan,” kata Pelaksana Harian Kepala LIPI Agus Haryono, dalam seminar virtual “International Webinar on Natural Products and Tropical Medicine” di Jakarta, Rabu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Melalui seminar itu, LIPI bersama COMSTECH mendorong penelitian hasil alam dan obat-obatan tropis serta penguatan kolaborasi untuk inovasi dan pengembangan produk bioteknologi, produk terapi dan produk kesehatan lainnya yang terjangkau bagi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam seminar yang diadakan LIPI berkolaborasi dengan Organization of Islamic Cooperation Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation (COMSTECH), Agus menuturkan sebagai salah satu negara anggota OKI, Indonesia melalui LIPI turut aktif dalam penelitian dan pengembangan berbagai bahan alam sebagai kandidat obat herbal, salah satunya immunomodulator.

Immunomodulator tersebut merupakan peningkat kekebalan tubuh yang berasal dari jahe merah, cordyceps, sambiloto, meniran dan daun sembung.

“Temuan yang berasal dari tanaman asli Indonesia ini membuktikan bahwa bahan alam dapat berkhasiat obat dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi virus. Suplemen ini telah lolos uji klinis di Rumah Sakit Gawat Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran,” ujarnya dilansir Antara.

Agus mengatakan alam adalah sumber berkelanjutan dari molekul aktif biologi. Produk alami dari tumbuhan, organisme darat dan laut, dan mikroorganisme darat dan laut merupakan sumber kandidat obat terkaya. Lebih dari 40 persen obat yang digunakan secara klinis berasal dari alam.

Namun, katanya, pemanfaatan tanaman obat di Indonesia belum optimal. Oleh karena itu, berbagai penelitian dibutuhkan untuk membuktikan secara empiris khasiat bahan-bahan alam, baik untuk produk obat-obatan maupun produk bioteknologi.

Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Puspita Lisdiyanti mengatakan seminar tersebut bertujuan mendorong potensi kolaborasi produktif antarnegara.

“Kolaborasi dibangun dengan negara anggota OKI, khususnya dalam penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan terkait produk alam dan obat-obatan tropis untuk pengobatan penyakit menular dan tidak menular,” tuturnya.

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Yenny Meliana menuturkan LIPI dan COMSTECH berbagi informasi mengenai perkembangan terkini potensi keanekaragaman hayati hasil alam dan obat-obatan tropis dalam pengelolaan kesehatan dan penyakit.

“Melalui kolaborasi penelitian bahan alam ini diharapkan dapat memenuhi aspek validitas ilmiah dan data empiris terhadap pemanfaatan yang dihasilkan, sehingga dapat mendorong daya saing industri farmasi dan kesehatan,” ujarnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali