Jakarta, Gempita.co – Di tengah pandemi Covid-19, penjualan kapal pesiar laris manis, seperti kapal superyacht.
Orang-orang kaya raya diketahui telah menghabiskan lebih dari 1 miliar poundsterling setara Rp 20 triliun (kurs Rp 20.214) untuk membeli kapal pesiar itu.
Dikutip dari BBC, Rabu (19/5/2021) mereka membeli kapal pesiar untuk menghindari lockdown dan pembatasan perjalanan selama COVID-19.
Boat International mengatakan lonjakan penjualan superyacht tahun ini menjadi yang terbesar.
Harga superyacht yang lebih kecil dengan panjang 180 meter sebesar 860.000 poundsterling hingga 4,3 juta poundsterling untuk bekas, dan memiliki biaya operasional sekitar 200.000 euro per tahun untuk awak kapal, biaya tambat, dan bahan bakar.
Superyacht dilengkapi dengan kolam spa, dek berjemur, gym, atau apapun yang diinginkan pemiliknya. Lebih dari 50% penjualan superyacht berada di AS.
Orang di sana dapat berlayar di perairan AS untuk menghindari pembatasan perjalanan. Kini banyak pemilik kapal pesiar tidak ingin mendekati daratan karena pandemi.
Selain superyacht, tiga kapal pesiar terbesar yang terjual bekas tahun ini adalah Solo, dengan harga lebih dari 54 juta poundsterling, Elixir dengan harga 33,5 juta poundsterling, dan Lady Sheridan seharga 24,7 juta poundsterling.
Namun, pembelian kapal pesiar dengan harga yang menakjubkan menuai kritik. Kepala Kebijakan Ketidaksetaraan di Oxfam International Max Lawson, mengatakan harga 1 miliar poundsterling untuk membeli kapal pesiar setara dengan biaya vaksinasi COVID-19 untuk Nepal.
“Ini tidak senonoh, sebuah tanda dunia yang memiliki prioritas yang salah. Harus diingat, banyak negara-negara miskin yang tidak dapat membeli vaksin karena kekurangan dana,” katanya.
Sumber: BBC