Hingga Rabu Malam, Korban Meninggal Akibat Banjir NTT Bertambah Jadi 138 Orang

Jakarta, Gempita.co – Korban meninggal akibat banjir yang dipicu siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi 138 orang hingga Rabu malam.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan 129 orang terluka dan 61 orang masih hilang.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Doni, ada kendala mengevakuasi korban yang tertimpa bangunan dan batu-batu besar di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor karena mobilisasi alat berat terkendala cuaca yang buruk.

“Kapal yang mengangkut ekskavator tidak bisa berlayar, mudah-mudahan cuaca semakin baik sehingga alat berat bisa dikirim ke wilayah tersebut,” kata Doni dalam konferensi pers virtual, Rabu.

Dia melanjutkan, sejumlah daerah di Kabupaten Malaka, Rote Ndao, Alor, dan Pulau Adonara masih terisolasi.

BNPB akan berupaya mengakses wilayah tersebut menggunakan helikopter ketika kondisi cuaca mulai membaik.

Sebanyak 13.226 orang mengungsi dan 4.829 orang lainnya terdampak banjir, angin kencang, serta gelombang tinggi akibat siklon tropis Seroja.

Pemerintah akan memberikan bantuan senilai Rp500 ribu per keluarga per bulan untuk anggaran hunian.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan siklon tropis Seroja ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia.

Faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja salah satunya yakni suhu muka laut yang semakin hangat, mencapai lebih dari 26,5 derajat hingga 29 derajat celcius, di wilayah Samudera Hindia.

Menurut BMKG, hal ini merupakan bukti nyata bahwa perubahan iklim global terjadi.

Sumber: anadolu agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali