Gempita.co – Badan amal No To Dog Meat mengkonfirmasi kabar bahwa adanya berita hoaks yang menyebutkan daging kucing, terutama berwarna hitam, dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus corona.
Informasi yang tidak mendasar ini membuat masyarakat Vietnam merebus, menguliti, memasak dan kemudian mengubah daging kucing-kucing itu menjadi pasta.
Dilaporkan The Sun, Kamis (23/4/2020), praktik itu berpusat di sekitar Ibu Kota Hanoi. Menurut No To Dog Meat hasil olahan daging kucing hitam juga dijual secara online.
Perburuan kucing hitam yang dilakukan warga Vietnam dipicu oleh gambar dan video yang beredar luas di Internet.
Dalam Video yang sempat viral tersebut, terlihat pasta hasil olahan daging kucing dikemas dalam wadah untuk dijual.
No To Dog Meat juga memperoleh sebuah video, seekor kucing hidup dimasukkan ke tas lalu direbus dalam panci dengan air mendidih.
Video mengerikan lainnya, tampak barisan kucing mati terlihat mengering di bawah sinar matahari setelah disembelih.
Rekaman itu membuatnya pendiri No To Dog Meat, Julia de Cadenet naik pitam.
“Orang-orang di seluruh dunia dapat dimaklumi jika takut terhadap COVID-19, tetapi ini tidak mendukung kekejaman mengerikan yang ditimbulkan oleh orang-orang Vietnam terhadap kucing-kucing malang tersebut,” kata Julia.
Julia menjelaskan, tidak ada bukti apapun kalau makan kucing menyembuhkan virus corona. Kalaupun ada, perlakuan itu sangat kejam dan tidak dapat diterima bahkan bagi mereka yang makan daging.
Investigasi Four Paws meyebutkan, badan penyayang hewan mengungkapkan bahwa penjualan daging anjing dan kucing meningkat.
Bahkan layanan takeaway dan delivery di Vietnam dan Kamboja untuk daging hewan itu juga bertambah sejak pandemi ini.
Julia de Cadenet telah berkali-kali memperingatkan Pemerintah Inggris dan PBB bahwa produksi daging yang tidak bersih, seperti perdagangan daging anjing dan kucing dapat menyebabkan krisis kesehatan global.