Yogyakarta, Gempita.co – Hujan abu di wilayah sekitar lereng gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut dan aktivitas Gunung Merapi belum mengalami penurunan.
Kejadian hujan abu di sekitar lereng Gunung Merapi itu dibenarkan Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi, saat dikonfirmasi awak media, Senin (11/1/2021). Disebutkan, hujan abu terjadi pada Minggu (10/1/2021) malam sekitar pukul 20.00 – 21.00 WIB.
“Dari pantauan temen-temen KSM, hujan abu tipis terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen,” ujar Rambat.
Rambat menyebutkan, kondisi hujan abu tipis yang terjadi semalam masih cukup aman bagi warga, sehingga belum diperlukan evakuasi kepada warga dengan yang berada di atas, dengan kemunculan hujan abu tipis tersebut.
Sementara itu, dari pengamatan BPPTKG pada periode Minggu (10/1/2021) pukul 18.00 – 24.00 WIB, tercatat telah terjadi guguran lava pijar sebanyak 26 kali.
“Guguran lava pijar sebanyak 26 kali dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah hulu Kali Krasak,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.
Hanik mengatakan, guguran tersebut sempat terdengar satu kali dari Pos Babadan. Diketahui hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan Gunung Merapi pada status Siaga (Level III).
Begitu juga dengan rekomendasi radius bahaya, yang berada pada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Pelaku wisata juga diimbau agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak.
“Aktivitas guguran lava pijar saat ini terpantau jelas dari kamera pengamatan. Warga diimbau tidak memasuki daerah bahaya,” tandasnya
Sumber: suarajogya.com