Hukum Syariah Segera Diberlakukan Taliban di Afghanistan

Gempita
Gempita.co berita terkini hari ini

Kabul, Gempita.co – Para personil Taliban mulai menunjukkan kehadiran mereka dengan patroli di jalan-jalan setiap hari.

Sebagian diantara mereka tidak lagi membawa senapan serbu jenis AK-47 yang menjadi ciri khas mereka, dan menukarnya dengan M16 buatan Amerika yang ditinggalkan pasukan Afghanistan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Taliban melerai perselisihan di jalanan, memanggil tersangka penjahat ke kantor polisi dan memburu yang tidak mengindahkan panggilan mereka.

Banyak warga Afghanistan khawatir dengan cara keras yang diambil Taliban, yang memiliki ideologi garis keras atau menetapkan pembatasan yang tegas terhadap kebebasan perempuan.

Tetapi Taliban memang memiliki reputasi tidak korup, sangat kontras dengan pemerintahan yang digulingkannya, yang terkenal penuh dengan penyuapan, penggelapan dan korupsi di setiap tingkatan. Meskipun demikian tetap kekurangannya.

Sebuah bom meledak di luar Masjid Eid Gah di ibu kota Kabul hari Minggu lalu (3/10) menewaskan beberapa warga sipil dan menarget anggota-anggota Taliban yang sedang menghadiri upacara pemakaman.

Pulihkan Stabilitas Lewat Hukum Islam yang Keras

Ketika berkuasa pada akhir 1990an, Taliban memulihkan stabilitas yang dirindukan warga Afghanistan dan memberantas korupsi. Tetapi mereka juga memberlakukan interpretasi hukum Islam yang keras, yang mencakup pemberlakuan hukuman seperti amputasi tangan bagi pencuri, eksekusi pelaku pembunuhan dengan satu peluru di kepala mereka; dan semua seringkali dilakukan secara terbuka di depan umum.’

Polisi yang mengurusi agama akan memukuli laki-laki karena memotong janggut mereka atau tidak sholat berjamaah.

Taliban mengatakan akan kembali memberlakukan hukuman-hukuman itu. Sebagian malah sudah diterapkan.

Baru-baru ini mayat seorang laki-laki yang dibunuh polisi ketika diduga mencoba melakukan penculikan, digantung di sebuah derek di kota Herat.

Pada dua kesempatan berbeda di Kabul, seorang pencuri kecil-kecilan diarak di jalan untuk mempermalukannya, dengan tangan diborgol, wajah dicat atau dengan roti basi yang dimasukkan ke mulut mereka.

Aturan baru Taliban membawa sedikit rasa lega terhadap perilaku korup yang terus menerus terjadi di bawah pemerintahan sebelumnya.

Sumber: voa

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali