Ilmuwan Italia Bilang Otak Manusia Punya Kesamaan dengan Otak Gurita

Gempita.co – Ahli biologi Anton Dohrn Zoological Station (SZAD) di Naples, Italia, Graziano Fiorito mengungkapkan manusia juga memiliki kesamaan dengan gurita.

Memang bukan secara keseluruhan, melainkan hanya dari struktur otaknya.

Bacaan Lainnya

Menurut studi yang dilakukan, ilmuwan tersebut menemukan gen para otak hewan cephalopoda itu memiliki kekhasan genetik yang juga terlihat pada manusia.

Ilmuwan menemukan pada petunjuk itu pada “gen lompat” atau transposon gurita membentuk 45 persen genom manusia.

Gen melompat adalah urutan pendek DNA dengan kemampuan untuk menyalin dan menempel atau memotong dan menempelkan diri ke lokasi lain dalam genom, dan mereka telah dikaitkan dengan evolusi genom dalam beberapa spesies.

Urutan genetik baru-baru ini mengungkapkan bahwa dua spesies gurita – Octopus vulgaris dan Octopus bimaculoides – juga memiliki genom yang diisi dengan transposon.

Hal tersebut ditemukan pada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal BMC Biology pada 18 Mei 2022.

Seperti dilaporkan Live Sciencen Yang dikutip Minews, sebagian besar transposon pada manusia dan gurita tidak aktif, baik dimatikan karena mutasi atau diblokir dari replikasi oleh pertahanan seluler.

Tapi satu jenis transposon pada manusia, yang dikenal sebagai Long Interspersed Nuclear Elements atau LINE.

Bukti dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gen LINE jumping diatur secara ketat oleh otak, tetapi masih penting untuk pembelajaran (terbuka di tab baru) dan untuk pembentukan memori di hippocampus.

Ketika para ilmuwan melihat lebih dekat pada gen pelompat gurita yang dapat dengan bebas menyalin dan menempel di sekitar genom, mereka menemukan transposon dari keluarga LINE.

Elemen ini aktif di lobus vertikal gurita — bagian otak gurita yang sangat penting untuk belajar dan secara fungsional analog dengan hippocampus manusia

Hal itu diungkapkan Graziano Fiorito kepada Live Science.

Seorang peneliti di Departemen Biologi dan Evolusi Organisme Laut SZAD, Giovanna Ponte, mengungkapkan, meski gurita tidak berkerabat dekat dengan hewan bertulang belakang, mereka tetap menunjukkan plastisitas perilaku dan saraf yang mirip dengan vertebrata.

Pos terkait