Gempita.co – Setelah terjadi kasus penularan virus covid-19 ke tubuh harimau di Kebun Binatang Baronx, ilmuwan kini khawatir hal yang sama akan menular pula ke orangutan.
Spesies kera besar seperti orangutan dan gorilla, diketahui memiliki DNA yang hampir sama dengan manusia, sekitar 97-99 persen.
Karena itu disarankan agar kebun binatang yang memiliki orangutan seperti di Indonesia atau gorilla dan simpanse di Uganda, untuk tutup sementara.
Dilansir dari situs Express, Jumat,(17/4/2020), seorang ilmuwan Ian Redmond, resah dengan spesies kera besar seperti gorila dan orangutan yang hampir punah.
DNA hewan-hewan tersebut sangat rentan terhadap COVID-19. Kasus sebelumnya yang telah menyerang kera besar adalah ebola dan HIV.
Studi yang dilakukan Universitas Emory pada 2012 menemukan 58 persen simpanse di Uganda memiliki bakteri staphylococcus.
Infeksi tersebut kemungkinan dibawa oleh dokter hewan yang bekerja dengan simpanse.
Peneliti Universitas Thomas Gillespie juga menyebutkan, patogen baru pada manusia adalah ancaman untuk kera besar seperti orangutan.
Hal tersebut disebabkan filogenetiknya yang dekat dengan manusia sehingga berpotensi adanya pertukaran mikroorganisme.