Ini Alasan Tik Tok Batasi durasi Penggunaaan Aplikasi untuk Anak 

Gempita.co–Media sosial asal China, TikTok, membatasi durasi penggunaan aplikasi bagi anak di bawah 18 tahun. Nyatanya, pengaturan itu masih bisa diubah secara manual.

Langkah tersebut dilakukan setelah TikTok dan platform media sosial lainnya menghadapi kritik selama bertahun-tahun atas dampaknya terhadap pengguna muda.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

TikTok juga tengah menghadapi tekanan dari Washington terkait isu dugaan akses data pengguna oleh Pemerintah China melalui perusahaan induk Bytedance.

Pembatasan waktu layar atau screen time baru itu sendiri akan diluncurkan beberapa pekan ke depan. Fitur ini akan diaktifkan secara default alias bawaan untuk setiap akun yang diketahui milik pengguna di bawah 18 tahun, seperti dikutip dari CNN.

Setelah penggunaan 1 jam pertama per harinya, aplikasi akan memperingatkan pengguna bahwa waktunya sudah habis, “sehingga lebih mudah untuk keluar”. Saat batas waktu itu tercapai, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode sandi.

Dikutip dari The Guardian, pengaturan pengawasan itu masih dapat diubah atau dihapus sama sekali di bagian setting aplikasi.

Jika pengguna menggunakan aplikasi selama lebih dari 100 menit sehari, aplikasi akan meminta pengguna untuk menetapkan batasan waktu baru.

Padahal, aturan itu mestinya dibuat tegas karena orang tua menginginkan batasan yang tidak dapat diganti.

Cormac Keenan, kepala kepercayaan dan keamanan TikTok, mengatakan perusahaan sudah berkonsultasi dengan peneliti dan pakar dari Digital Wellness Lab di Rumah Sakit Anak Boston saat memutuskan fitur batas waktu ini.

“Meski tidak ada posisi yang didukung secara kolektif tentang seberapa banyak waktu menonton yang ‘terlalu banyak’, atau bahkan dampak waktu layar secara lebih luas, kami menyadari bahwa remaja biasanya membutuhkan dukungan ekstra saat mereka mulai menjelajahi dunia online secara mandiri,” tulis Keenan, dalam unggahan blog.

Jika pengguna remaja memutuskan untuk mematikan batas default baru ini dan menghabiskan lebih dari 100 menit di TikTok sehari, Keenan menyebut mereka akan diminta untuk menetapkan batas waktu harian untuk diri mereka sendiri.

“Dalam bulan pertama pengujian kami, pendekatan ini meningkatkan penggunaan alat manajemen waktu layar kami sebesar 234 persen,” klaim perusahaan.

Keenan juga mengumumkan beberapa pembaruan untuk fitur Family Pairing aplikasi, yang memungkinkan orang tua atau pengasuh menautkan akun TikTok mereka ke akun anak remaja mereka dan mengatur kontrol.

Orang tua, katanya, akan dapat memfilter video dengan kata-kata atau tagar yang tidak ingin mereka tampilkan di umpan remaja mereka, menetapkan batas waktu layar harian khusus untuk remaja mereka.

Selain itu, ada pengaturan jadwal khusus untuk membisukan notifikasi TikTok yang dikirim ke anak remaja mereka.

Platform lain, termasuk Instagram dan Snapchat, lebih dulu meluncurkan fitur dan kontrol orang tua tambahan yang mendorong remaja untuk beristirahat dan menetapkan batasan.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali