Gempita.co – Tren bersepeda saat ini semakin meningkat seiring dengan pemberlakuan pembatasan alat transportasi umum selama pandemi virus corona.
Fenomena ini tidak hanya di Indonesia, menjamurnya pengguna sepeda selama pandemi Covid-19 ini juga terjadi di banyak negara.
Toko-toko sepeda pun terkena imbas dari tren bersepeda ini. Dilaporkan mereka mengalami peningkatan penjualan hingga kehabisan stok.
Umumnya masyarakat lebih memilih sepeda lipat dibandingkan yang lainnya, karena lebih ringan dan dapat dibawa-bawa dan memudahkan penyimpanannya.
Kendaraan roda dua yang ramah lingkungan Brompton misalnya, dirancang pertama kali di London pada tahun 1975. Akhir-akhir ini sepeda ini menjadi pembicaraan banyak orang.
Sepeda ini terkenal karena harganya cukup fantastis. Jika anda berniat memilikinya, maka harus merogoh kocek yang dalam.
Meski harganya cukup mahal, sekitar Rp60 jutaan, tapi ternyata banyak dicari karena memiliki kelebihan dari sepeda yang lain.
Diketahui, sepeda ini mudah dilipat dengan mudah. Tidak mengeluarkan tenaga ekstra ketika melakukannya dalam waktu hitungan detik.
Selain itu, sepeda ini juga dapat disimpan di ruangan yang terbatas. Cocok bagi mereka yang memiliki rumah atau kantor kecil, karena bisa ditaruh di mana saja.
Menggunakan bahan aluminium, 30 persen bodinya memakai baja. Jadi wajar saja jika harga sepeda Brompton ini harus dibeli di angka kisaran Rp60 jutaan bahkan sampai ratusan juta.
Bahkan para pengguna dapat merancang (modifikasi) sesuai keinginan masing-masing. Komponen yang dapat dirancang sendiri, antara lain lampu, tempat penyimpanan, warna, setang, dan sebagainya.