Ini Ragam Judul Media Asing Soroti Bentrok di Wamena tewaskan 10 Warga

Gempita.co-Sejumlah media asing turut mewartakan kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Kamis (23/2). Insiden ini dipicu oleh isu penculikan anak.

Kantor berita seperti Associated Press (AP), Reuters, dan Agence France-Presse (AFP) menyoroti cara aparat berwenang merespons kerusuhan di Wamena.

“Penduduk setempat yang marah menyerang polisi dengan batu dan panah meyakini aparat menculik seorang gadis muda,” bunyi laporan AFP berjudul Riot in Indonesia’s Papua Leaves 10 Dead.

Reuters juga merilis artikel berjudul “Indonesia Tightens Security in Papua after 10 Killed in Riot.”

Lembaga penyiaran ABC News Australia, koran Malaysia New Straits Times, MalaysiaKini, koran Singapura The Straits Times, hingga koran The New York Times asal Amerika Serikat juga meliput hal serupa.

Nine people killed in Papua riot, Indonesian security forces deployed to region https://t.co/vaKzU8WpqC

— ABC News (@abcnews) February 24, 2023

Indonesia tightens security in Papua after 10 killed in riot https://t.co/WfAj2YDxOm

— ST Foreign Desk (@STForeignDesk) February 24, 2023

10 killed in riots in Indonesia’s restive Papua provincehttps://t.co/QQpcaF0Dyc

— AgendiGi (@agendigitel) February 24, 2023

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan ada 18 orang personel TNI dan Polri yang terluka.

“Atas insiden di Wamena, korban luka-luka dari aparat ada 18 orang, yang 16 di antaranya terkena lemparan batu dan 2 orang terkena panah, yakni 1 perwira polisi dan 1 anggota TNI. Dan ini sudah kita minta untuk segera ditangani,” ujar Fakhiri seperti dilansir detikSulsel, Jumat (24/2).

Fakhiri mengatakan ada 10 orang yang tewas dan 14 warga mengalami luka-luka. Dia mengatakan ada 13 rumah yang dibakar saat kerusuhan pecah.

“Jadi 10 korban jiwa ini dua di antaranya merupakan korban dari amukan massa perusuh. Lalu delapan orang lainnya merupakan massa perusuh,” bebernya.

Komnas HAM pun mendorong penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus menimbulkan kematian bagi warga. Komnas HAM juga meminta adanya upaya pemulihan terhadap korban dan keluarga korban.

 

Pos terkait