GEMPITA.CO– Liverpool memulai kembali liga selepas jeda internasional dengan hasil meyakinkan di markas Arsenal pada pekan 30 Premier League, Minggu (04/04) dini hari WIB. The Reds menang telak dengan skor 3-0.
Liverpool mengurung Arsenal di pertahanan mereka dengan 65 persen penguasaan bola, melepaskan 16 tendangan dan tujuh tepat sasaran (tiga berbuah gol). Sedangkan Liverpool hanya punya 35 persen penguasaan bola dengan tiga tendangan dan dua tepat sasaran.
“Hasil ini sangat bagus. Counter-pressing kami berada pada level tertinggi. Secara umum, pertahanan seluruh tim terlihat persis seperti yang seharusnya,” tutur Klopp kepada Sky Sports selepas laga berakhir.
“Secara keseluruhan, saya sangat senang dengan penampilannya. Ini semua tentang tiga poin dan hasil.”
“Kami tidak melihat Chelsea, atau West Ham, atau Leicester karena kami harus memenangkan pertandingan kami. Kami memiliki cukup banyak pertandingan. Kami memiliki program yang sulit. Kami tidak harus mulai bermimpi, kami harus terus bekerja. Itu adalah awal yang bagus dan malam ini paketnya sangat bagus.”
Liverpool boleh optimistis setelah serangkaian hasil positif dan melalui periode negatif. Pasalnya saat ini ada tiga kunci utama di balik kebangkitan performa Merseyside Merah, apa saja kunci-kunci tersebut?
“Bermain sebagai bek tengah, saya banyak memelajarinya. Saya belajar untuk menikmatinya karena pada awalnya saya tak menikmatinya!” tutur Fabinho sebelum laga melawan Arsenal.
Jurgen Klopp memang tak memiliki opsi lain selain menjadikan Fabinho sebagai bek tengah kala badai cedera menerjang pertahanan Liverpool. Di beberapa laga Fabinho bermain baik, beberapa laga lainnya tidak.
Meski begitu hal tersebut dapat dimaklumi mengingat posisi aslinya bukan bek tengah melainkan gelandang bertahan. Kini Fabinho bisa tenang karena ada Ozan Kabak dan Nathaniel Phillips di jantung pertahanan.
Keduanya dapat mengisi tempat yang ditinggalkan Joe Gomez, Virgil van Dijk, dan Joel Matip karena cedera. Sejak Fabinho bermain di posisi aslinya sebagai gelandang bertahan, Liverpool menemukan kembali keseimbangan itu kala melawan Leipzig (2-0), Wolves (1-0), dan melawan Arsenal (3-0).
2. Diogo Jota Kembali
Selebrasi gol Diogo Jota
Kembali pulihnya Diogo Jota dari cedera bagaikan oase di tengah gurun untuk Liverpool. Rekrutan Liverpool di musim panas 2020 dari Wolverhampton Wanderers langsung menunjukkan alasan mengapa klub merekrutnya.
Tidak sekedar lincah pada posisi penyerang sayap, Jota juga tajam dalam urusan mencetak gol. Lihat saja statistik ini, sejak pulih dari cedera Jota menjadi kunci kebangkitan Liverpool.
Pemain berusia 24 tahun punya rata-rata satu gol setiap 29 menit sebagai pemain yang masuk dari bangku cadangan di Premier League (empat gol dari 116 menit). Tujuh tendangan yang dilepaskannya sejak masuk dari bangku cadangan menghasilkan empat gol.
Jota saat ini melengkapi trisula ideal lini depan Liverpool dengan Mohamed Salah dan Sadio Mane. Performa hebatnya sekaligus membuat persaingan semakin kompetitif di lini depan dengan Roberto Firmino.
Satu demi satu Klopp menyatukan kepingan puzzle Liverpool, mulai dari mengembalikan Fabinho sebagai gelandang tengah, lini belakang dimainkan bek-bek tengah sejati, dan lini depan kembali tajam.
Meski pemain-pemain lainnya masih cedera seperti Jordan Henderson, Van Dijk, dan Joe Gomez, Liverpool saat ini sedang ada dalam momentum bagus dan memiliki dua prioritas berbeda.
Pertama untuk berusaha finish sebaik mungkin di liga dan saat ini Liverpool kembali mendekati zona Liga Champions. Lalu yang kedua coba memenangi Liga Champions. Liverpool akan bermain melawan Real Madrid di perempat final.