Jakarta, Gempita.co – Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah Suriah, Rabu (25/11/2020), Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi mengatakan pasukan AS terus menjarah minyak dan kekayaan Suriah dengan melanjutkan pendudukan di sana.
“Pasukan AS alih-alih memerangi terorisme, terus mendukung kelompok teroris seperti Front al-Nusrah (Tahrir al-Sham) serta menjarah minyak dan kekayaan rakyat Suriah,” ujarnya seperti dilansir IRNA.
Oleh karena itu, tegas Takht-Ravanchi, penarikan pasukan AS secara penuh, segera dan tanpa syarat dari Suriah sangat penting.
Dia juga mengecam keras serangan rezim Zionis terhadap kedaulatan Suriah, dan pendudukan Golan Suriah oleh Israel adalah melanggar hukum.
“Kunjungan provokatif menteri luar negeri AS ke Golan Suriah dilakukan untuk melegitimasi aneksasi tersebut. Golan akan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari Suriah,” tegas diplomat Iran ini.
Takht-Ravanchi lebih lanjut mengatakan, pemberantasan teroris di Suriah harus dilanjutkan sampai ancaman mereka sepenuhnya hilang, dan setiap upaya untuk membagi wilayah Suriah harus ditolak.
“Rakyat Suriah sedang menghadapi tantangan konflik dan pandemi Covid-19. Jadi, menolak membantu dan memulangkan pengungsi hanya akan meningkatkan dan memperpanjang penderitaan mereka, yang telah tertekan akibat sanksi sepihak AS,” ungkapnya.
Pejabat Iran ini menyambut langkah-langkah seperti yang dilakukan PBB untuk menyelesaikan krisis Suriah secara politik, dan Tehran mendukung upaya tersebut.
Menurutnya, proses itu juga harus dibarengi dengan upaya rekonstruksi Suriah dan pemulangan pengungsi.
Sumber: parstoday