Tegal, Gempita.co – Sejumlah narasumber dihadirkan dalam pelatihan kewirausahaan berbasis manajemen usaha dan bisnis tingkat Jawa Tengah di Rietz Hotel Kota Tegal, 3 – 5 Juli 2020.
Di antara narasumber tersebut adalah Yana Budiarti yang memaparkan materi “Teori dan Praktek Penyusunan Rencana Usaha” dan materi lain yang disampaikannya berjudul “Tata Kelola Manajemen Berbasis Komoditas”.
Sementara itu, narasumber lain, Warsis menyampaikan materi “Perkoperasian dan Strategi Ketahanan Bisnis di Masa Pandemi Covid-19”. Sedangkan Stanley membawakan materi bertema “Digital Marketing”.
Disamping itu ada juga narasumber lainnya, termasuk mereka yang berasal dari wilayah Tegal seperti Haron Bagas Prakosa dan Ersal Aburizal.
Yana Budiarti dalam paparan materinya menyampaikan ringkasan eksekutif terkait dengan konsep bisnis dan gambaran umum tim manajemen kewirausahaan.
“Untuk usaha sendiri meliputi deskripsi singkat produk dan strategi pemasaran,” ungkap Yana.
Di bagian lain, disampaikan pula strategi pemasaran yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan strategi pasar.
Menurut Yana, strategi produk yakni adanya nilai keunggulan dibanding produk lainnya. Sama halnya strategi harga dimana harga dipastikan bisa diterima masyarakat, lebih murah dan terangkau oleh semua kalangan.
“Untuk strategi promosi bisa dilakukan dengan mempromosikan produk secara online via sosial media dan offline dengan media spanduk atau brosur. Sedang strategi pasar, yakni bagaimana produk ini bisa menjangkau semua kalangan,” ujar Yana.
Selain itu, ia juga memaparkan analisis persaingan, baik terkait pesaing, posisi dalam persaingan maupun kelebihan dibanding pesaing.
“Seorang pesaing harus memiliki inovasi dan sensasi dalam produknya. Untuk menghindari ketatnya persaingan dan memperoleh profit optimal, usaha ini harus dibuka pada tempat yang belum terdapat pesaing penjual produk yang sama,” paparnya.
Di bagian lain materinya, Yana menyampaikan rencana desain dan pengembangan dengan tujuan jangka panjang, meliputi strategi serta evaluasi resiko.
“Disamping rencana operasi dan manajemen yang meliputi proses produksi, pengendalian persediaan dan kontrol keuangan. Termasuk analisis rencana keuangan,” pungkas Yana.
Pelatihan Kewirausahaan dan Perkoperasian ini diikuti 125 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, antara lain, Serikat Nelayan Indonesia (SNI), para pelaku usaha, perwakilan anggota Koperasi Karya Mina Tegal.
Juga mahasiswa dan perwakilan pemuda serta santri dari kalangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.