JBS dan Pokja Konstituen Dewan Pers Banten Kolaborasi Gelar Aksi Bersih-bersih Sungai

JBS dan Pokja Konstituen Dewan Pers Banten Kolaborasi Gelar Aksi Bersih-bersih Sungai
Ketua SMSI Pusat yang juga Founder dan Direktur Journalist Boarding School (JBS), Firdaus (ketiga kiri rompi hitam), saat aksi bersih-bersih sungai di di Kampung Saung Bojong, Desa Telaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Kamis (20/6/2024). (Foto:SMSI)

Serang, Gempita.co – Journalist Boarding School (JBS) dan Kelompok Kerja (Pokja) Konstituen Dewan Pers Provinsi Banten berkolaborasi menggelar aksi bersih-bersih sungai di Kampung Saung Bojong, Desa Telaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Kamis (20/6/2024).

Keterangan pers yang diterima Jumat (21/6/2024) menyebutkan kegiatan peduli lingkungan ini merupakan inisiasi Firdaus, tokoh pers Banten yang juga Direktur JBS dan Pendiri Yayasan Pers Anak Bangsa.

Bacaan Lainnya

Tak hanya Pokja Konstituen Dewan Pers yang terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), aksi bersih-bersih juga melibatkan komponen pers, pemerintah dan masyarakat setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diperingati setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Bertujuan untuk mengkampanyekan perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, terutama kepada kualitas air sungai yang lebih baik. Selain itu juga untuk membangun desa wisata agar bisa memiliki multiplayer effect.

Founder dan Direktur JBS, Firdaus mengatakan, kegiatan ini berawal dari kepedulian insan pers yang prihatin dengan kondisi lingkungan, khususnya di Banten. Ia pun langsung bergerak cepat untuk mengadakan aksi kepedulian lingkungan tersebut bukan hanya sebatas wacana melalui bersih-bersih sungai.

“Kita harus memulai, jangan hanya sebatas wacana, gaskeun kita kolaborasi, Jika sudah terwujud, maka secara otomatis dan berkesinambungan program-program lainnya bakal berdatangan, semisal bidang pariwisata, pendidikan dan lain lain,” kata wartawan senior yang pernah menjabat Ketua PWI Banten dua periode itu.

“Ke depannya, kami mengharapkan seluruh stakeholder terkait lainnya untuk ikut bersama-sama dalam aksi nyata peduli lingkungan ini,” sambung Ketua Umum SMSI Pusat itu.

Presidium Pokja Konstituen Dewan Pers Banten yang juga Ketua PWI Banten, Rian Nopandra menerangkan, kegiatan bersih-bersih sungai ini melibatkan beberapa organisasi pers, di antaranya PWI, SMSI, SPS, dan PERSSNI. Kemudian Pemkab Serang dan masyarakat sekitar.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik agar lingkungan di sekitar lokasi kegiatan menjadi lebih asri, bersih dan nyaman. Terlebih kami juga diharapkan menjadi lokomotif kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan,” katanya.

Pihaknya mengharapkan kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga lingkungan, karena persoalan lingkungan hanya tugas pemerintah saja.

“Kami berharap ini jadi pemantik semangat bagi kita semua untuk mewujudkan kebersihan dan kelestarian lingkungan bagi masyarakat. Ke depan kami berharap tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke kali,” harap Rian.

Apresiasi

Sekretaris Kecamatan Mancak, Udin Saefudin mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyebut hal ini merupakan kolaborasi positif. Kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat dan lingkungan yang awalnya kumuh menjadi bersih.

“Dengan adanya kegiatan ini kami sangat mengapresiasi, satu kebanggaan kita semua program ini bisa menjadi satu motivasi mewujudkan masyarakat yang bersih, dan kami berharap masyarakatnya bisa melakukan bersih-bersih sendiri tanpa harus diinisiasi,” katanya.

Selain itu, menurut Udin, keberadaan sungai yang bersih dapat dijadikan tempat wisata dan wadah berkumpulnya media dan masyarakat.

“Dengan adanya wifi yang akan dipasang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi. Kami sangat mendukung dan bisa berkolaborasi agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Udin.

Di tempat yang sama Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten Gs Asok Kumar mengatakan, kegiatan ini akan memiliki multiplayer effect.

“Karena tidak mungkin pariwisata kita bangun sendiri kalau tidak dibangun secara bersama, dan ini bisa jadi daerah tujuan wisata,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Lurah Telaga, Embay Solihin. Ia sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan ini juga menjadi momentum silaturahmi untuk bersama-sama menjaga alam.

“Pada prinsipnya kami mendukung aksi nyata ini. Persoalan yang ada di sungai ini masalah yang tidak pernah selesai, karena kami sudah bersihkan, tapi tetap saja banyak sampah, terkendala soal kesadaran masyarakat,” katanya.

Embay menjelaskan, aliran sungai di desanya berasal dari atas gunung yang tidak pernah kering atau aliran sumur tujuh.

“Kita harus jaga bersama untuk dijadikan wisata menarik,” ujarnya.(red)

Pos terkait