Jokowi: Mahasiswa, Ibu PKK, Kader Posyandu Dibutuhkan Jadi Relawan Covid-19

Jakarta, Gempita.co – Relawan dibutuhkan dalam menangani Pandemi Covid-19, demikian himbauan Presiden Joko Widodo mengajak mahasiswa, Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Jokowi — sapaan akrab Joko Widodo — mengatakan lebih baik jika pemerintah mendapatkan tambahan relawan dari komponen masyarakat karena Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri telah bekerja keras sejak Maret 2020 dalam penanganan pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Sehingga penanganan Covid-19 ini bisa kita tangani dengan sebaik-baiknya,” jelas Jokowi saat meninjau Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Jumat.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menyatakan Asrama Haji Pondok Gede akan mulai beroperasi pada Sabtu pagi karena masih membutuhkan sejumlah pembangunan fasilitas.

Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah bekerja keras selama lima hari untuk mengubah Asrama Haji Pondok Gede menjadi rumah sakit sementara.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengubah Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Pemerintah, menyiapkan 900 tempat tidur isolasi, 50 ICU (intensive care unit), dan 40 HCU (high care unit) di asrama itu.

Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah karena Indonesia saat ini mengalami lonjakan angka kematian serta kasus Covid-19.

Menurut data Kementerian Kesehatan, terdapat 5.269 kasus kematian akibat infeksi Covid-19 dalam satu pekan terakhir dengan total seluruhnya sebanyak 63.760.

Catatan tertinggi terjadi pada Rabu, ketika Indonesia melaporkan 1.040 pasien meninggal dalam sehari.

Selain Asrama Haji Pondok Gede, Rumah sakit lapangan telah dibangun di berbagai kota di Pulau Jawa, kemudian sejumlah rumah sakit di Jakarta telah mengubah IGD menjadi ruang isolasi pasien, sementara layanan IGD dibuka di tenda darurat

Namun ahli epidemiologi menilai upaya pemerintah menambah kapasitas dan membuat rumah sakit lapangan tidak sebanding dengan beban tenaga kesehatan yang sudah sangat tinggi dan tidak lagi bisa mengimbangi jumlah pasien yang harus ditangani.

Sumber: anadolu agency

Pos terkait