Jumlah Penumpang KRL Menurun Sejak Pandemi Covid-19

Lima kepala daerah Bodebek sepakat akan mengirimkan surat segera untuk meminta Kemenhub menghentikan layanan KRL Commuterline. (Foto: net)

Jakarta, Gempita.co – Dibanding pekan lalu di waktu yang sama, penumpang KRL KAI Commuter berkurang 17 persen, sebelumnya 152.113 orang menjadi 126.980 orang.

Penurunan jumlah pengguna KRL tersebut terdata pada Senin (28/6) hingga pukul 09.00 WIB.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Berkurang jumlah pengguna KRL sejalan dengan anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Senin (28/6).

Menurutnya, awal pekan ini kondisi di seluruh stasiun kereta rel listrik (KRL) normal, lancar, serta kondusif dengan tetap antre mengikuti arahan petugas di lapangan. Tak lupa protokol kesehatan pun senantiasa dipatuhi oleh seluruh pengguna.

“Di tengah berkurangnya aktivitas masyarakat yang menggunakan KRL, KAI Commuter tetap mengoperasikan 994 perjalanan per hari mulai pukul 04.00-22.00 WIB,” imbuhnya.

KAI Commuter juga melanjutkan pelaksanaan tes antigen secara acak terhadap pengguna kereta rel listrik di enam stasiun. Pelaksanaan tes antigen yang semula diadakan hingga Minggu (27/6) lalu, akan diperpanjang sepekan ke depan di enam stasiun yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, Tanah Abang, dan Manggarai.

Sama seperti sebelumnya, pelaksanaan tes acak antigen dimulai pukul 08.00 WIB, kecuali di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai yang dimulai pukul 15.00 WIB. Selain pengaturan jaga jarak, kata Anne, KAI Commuter juga mengajak para pengguna KRL untuk tetap menerapkan protokol kesehatan lainnya.

Seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL dengan memanfaatkan wastafel tambahan yang tersedia di stasiun. “KAI Commuter juga hendak mengingatkan bahwa sejak Juni tahun lalu telah mengeluarkan larangan bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk menggunakan KRL,” tuturnya.

KAI Commuter mengimbau kepada para orang tua agar tidak membawa anak-anaknya terutama yang balita untuk naik KRL. “Mari jaga kesehatan anak-anak kita dengan tetap beraktivitas dari rumah yang lingkungan dan kebersihannya dapat sepenuhnya diawasi,” jelas Anne.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali