Gempita.co – Sedikitnya ada sembilan kematian yang dilaporkan di Guinea, wilayah bagian Afrika Barat, Senin (13/2/2023), akibat wabah pertama virus Marburg, mirip dengan virus Ebola.
WHO merinci, selain sembilan kasus kematian, ada 16 kasus lainnya yang diduga berkaitan yakni mengeluh gejala seperti berikut:
1.Demam
2.Kelelahan
3.Diare
4.Muntah
Seperti Ebola, virus Marburg berasal dari kelelawar dan menyebar di antara manusia melalui kontak dekat dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, atau permukaan, seperti seprai yang terkontaminasi. Tanpa pengobatan, Marburg bisa berakibat fatal hingga 88 persen.
“Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh atau jaringan hewan atau manusia yang terinfeksi. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 2 hingga 21 hari dan menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah. Dapat menyebabkan perdarahan, kegagalan banyak organ dan kematian,” beber Dicky Budiman peneliti global health security Griffith University Australia, dilansir dari, detikcom Selasa (14/2).
Virus langka ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 setelah menyebabkan wabah penyakit secara bersamaan di laboratorium di Marburg, Jerman dan Beograd, Serbia. Tujuh orang meninggal dunia karena terpapar virus saat melakukan penelitian terhadap monyet.
WHO mengatakan telah mengirim ahli medis untuk membantu pejabat di Guinea menghentikan wabah tersebut dan mengirimkan alat pelindung diri untuk ratusan pekerja.