Landak, Gempita.co – Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada Sabtu, 5 September 2020, sejak pukul 15.00 WIB, dilanda banjir. Bencana banjir terjadi akibat luapan beberapa sungai setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur daerah itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan banjir tersebut mengakibatkan 10 desa di 6 kecamatan di kabupaten Landak terendam.
10 desa itu meliputi Desa Ampadi, Desa Meranti dan Desa Tahu di Kecamatan Meranti. Selanjutnya Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe, Desa Semunti, Desa Tengue dan Desa Sekendal di Kecamatan Air Besar.
“Kemudian Desa Menjalin di Kecamatan Menjalin, Desa Untang di Kecamatan Banyuke Hulu dan Desa Songga di Kecamatan Menyuke,” kata Raditya, dalam keterangan pers, Minggu (6/9/2020).
Menurutnnya, pada pukul 13.00 sampai 14.57 WIB, debit air naik 25 cm di Dusun Leban, Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe dan Desa Semuntik di Kecamatan Air Besar. Kemudian pukul 15.47 WIB hujan deras mengguyur Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe hingga sejumlah wilayah di Kecamatan Ngabang.
“Akibatnya banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 80 sampai 110 sentimeter merendam beberapa rumah dan menyebabkan akses jalan terputus. Selain itu ada tiga unit rumah rusak berat akibat terdampak longsor,” sebut Raditya.
“Hingga saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) masih melakukan pendataan, kaji cepat dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak,” sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir kilat dan angin kencang berdurasi singkat hampir merata di wilayah Kalimantan Barat.