Jakarta, Gempita.co – Menurut medis kesemutan disebut paresthesia. Kesemutan dianggap normal jika sensai yang dirasakan berangsur-angsur hilang begitu posisi tubuh diubah. Namun, kesemutan dianggap bahaya jika sering terjadi dan bertahan cukup lama pada area tangan dan kaki.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang memiliki gejala berupa kesemutan dikutip dari laman RRI.co.id:
1. Kekurangan vitamin Vitamin E, B1, B6, B12, dan niacin. Jika kekurangan salah satu vitamin tersebut, maka gejala kesemutan atau baal tidak bisa dihindari.
2. Neuritis atau peradangan saraf dapat menyebabkan kesemutan. Penyebabnya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan atau sindrom Guillain-Barre. Konsumsi alkohol berlebihan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada saraf. Sindrom Guillain-Barre adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika saraf tubuh diserang oleh sistem imun orang itu sendiri.
3. Kolesterol tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya, orang tersebut dapat mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah stroke, yang bisa memunculkan gejala kesemutan.
4. Stroke Kesemutan biasanya terjadi pada stroke yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf. Selain kesemutan, gejala lainnya dapat berupa lumpuh, baal, penglihatan ganda atau kabur, sakit kepala, dan bicara tidak jelas.
Penanganan untuk kesemutan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, ada beberapa cara untuk mencegah atau meminimalkan kesemutan yang bisa Anda lakukan, seperti :
1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, B1, B6, B12.
2. Rutin berolahraga.
3. Tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu.
4. Istirahat yang cukup.
5. Merubah pola duduk.
Anda tidak perlu khawatir jika kesemutan terjadi sesekali dan menghilang dengan sendirinya setelah Anda mengubah posisi tubuh. Namun jika mengalaminya cukup sering atau berkepanjangan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.