Jakarta, Gempita.co – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sangat masih di wilayah Kabupaten Intan Jaya. “KKB di Intan Jaya itu nyata, mereka memang bersenjata dan melakukan kekerasan-kekerasan secara masif,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw kepada wartawan di Timika, Papua, Sabtu kemarin.
Menurutnya, KKB tidak pandang bulu terhadap korban. Terbaru, mereka bahkan menembaki rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) seusai olah TKP kasus penembakan seorang pendeta, Jumat (9/10).
“Orang selalu menyalahkan aparat melakukan pelanggaran HAM. HAM yang mana? Justru merekalah yang melanggar HAM jauh lebih parah,” ujarnya.
Berdasarkan laporan intelijen, sejak Oktober 2019, KKB mulai bergeser dari wilayah timur Intan Jaya ke wilayah Tembagapura, Mimika, pada Februari 2020. Menurut Paulus, KKB menyiapkan logistik untuk bertempur di wilayah yang mereka anggap sebagai medan perang.
“Tetapi juga mereka terus mencari amunisi dan senjata api yang mereka rampas dari anggota kita. Kejadian penyerangan Koramil Persiapan Hitadipa beberapa waktu lalu ada kaitannya dengan kepentingan untuk merampas senjata api dan amunisi,” ia menjelaskan.
Mereka terus melakukan berbagai aksi kekerasan terhadap siapapun, baik warga sipil, aparatur negara, maupun penegak hukum. Oleh karena itu, Paulus akan menggandeng Kodam XVII/Cenderawasih.
“Kami segera mengevaluasi ini semua bersama dengan satgas, baik itu Satgas Nemangkawi, Satgas Pinang Sirih, maupun Satgas-satgas pendukung lain,” ia menjelaskan.
Mantan Kapolda Sumut itu berharap Pemkab Intan Jaya mengajak KKB berdialog guna mengakhiri segala bentuk kekerasan di wilayahnya. Ia menegaskan aksi KKB sudah terang benderang.
“Bupati dan pemerintah di sana sebagai yang punya rakyat, ajak mereka bicara melalui tokoh-tokoh yang punya pengaruh supaya kita segera mengakhiri kekerasan-kekerasan itu,” katanya.