Jakarta, Gempita.co – Pengembangan Kewirausahaan (enterpreneurship) menjadi sangat penting dan strategis dalam mengatasi lapangan kerja dan mendorong ekonomi nasional. Salah satu peluang usaha yang dapat dikembangan untuk penumbuhan wirausaha baru adalah bidang pengolahan hasil kelautan dan perikanan.
“Indonesia mempunyai komoditas kelautan dan perikanan yang berlimpah dan ini membuka peluang untuk diolah menjadi produk yang bernilai tambah tinggi,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Berny A Subki, di Jakarta, Rabu (30/9).
Menyitir pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Berny memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi mulai tahun 2030-2040 yang ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk usia produktif yang berpotensi tinggi sebagai angkatan kerja. Salah satu tantangan yang akan dihadapi yaitu bagaimana menyediakan lapangan kerja dan menciptakan iklim kewirausahaan yang lebih baik untuk pengembangan usaha di Indonesia bagi masyarakat usia produktif dengan jumlah cukup banyak.
“Wirausahawan adalah pahlawan bisnis, pahlawan ekonomi, dan juga pahlawan pembangunan. Wirausahawan bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tapi menciptakan peluang. Saat ini waktunya generasi muda menjadi pengusaha, bukan lagi pencari kerja,” jelas Berny.
Karenanya, kata Berny, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat untuk melirik dan menggarap potensi usaha di bidang pengolahan hasil kelautan dan perikanan. Peluang ini pun disambut antusias dengan tingginya partisipasi peserta webinar bertajuk “Mencetak Wirausaha Baru Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan” yang digelar Ditjen PDSPKP pada Selasa, 29 September 2020.
“Melihat peserta kemarin mencapai 1.500 orang, tentu kita menangkap antusiasme masyarakat untuk menggali potensi di bidang pengolahan ikan,” jelas Berny.
Gerakan Bangga Buatan Indonesia
Berny memastikan, KKP mendukung penuh keberlanjutan usaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan agar mampu menghasilkan produk inovatif. Selain itu, melalui gerakan bangga buatan Indonesia yang telah digulirkan pemerintah, KKP terus mendorong masyarakat untuk bangga menggunakan atau mengonsumsi produk buatan wirausaha lokal.
“Kami mengajak seluruh pengusaha yang berada disektor kelautan dan perikanan sama-sama menggerakkan masyarakat utamanya generasi muda untuk terjun di usaha ini. Agar ke depan industri ini bisa lebih bergairah dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan negara pada umumnya,” kata Berny.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan di antaranya Ditjen PDSPKP melalui Direktorat Usaha dan Investasi telah melakukan penjaringan minat wirausaha dengan menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Kemudian melalui Sekolah Menengah Kejuruan seluruh Indonesia. Hasilnya, lebih dari 1.000 orang mendaftar yang berminat untuk berusaha di bidang pengolahan hasil kelautan dan perikanan.
Selanjutnya dengan menggandeng “GoUKM”, KKP bersama-sama melakukan pendampingan calon wirausaha baru yang terpilih dalam program peningkatan kapasitas calon wirausaha baru yang dilakukan secara virtual/online. Berbagai materi akan diberikan kepada mereka, antara lain kewirausahaan dan manajemen usaha, praktek pengolahan produk, pengenalan logo dan label usaha, serta perizinan usaha.
Bahkan mereka akan memperoleh fasilitas seperti modul dan video pengolahan hasil kelautan dan perikanan, sertifikasi, pengurusan Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), desain logo dan label usaha, konsultasi dan pendampingan usaha secara online.
Pasar Laut Indonesia
Sedangkan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor kelautan dan perikanan, salah satu bentuk dukungan KKP ialah dengan program “Pasar Laut Indonesia”. Program ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas UMKM melalui fasilitasi dan bimbingan teknis dalam peningkatan kualitas SDM, peningkatan nilai tambah produk, peningkatan dan perluasan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan usaha dan peningkatan akses pembiayaan.
Melalui Pasar Laut Indonesia, KKP melakukan leveling aneka produk UMKM menjadi 3 tingkatan dengan kriteria, identitas dan benefit yang berbeda, yakni produk binaan KKP, produk bagus KKP, dan produk unggulan KKP. Dengan adanya leveling ini, memudahkan inisiasi program untuk menyentuh pelaku usaha sesuai dengan kebutuhannya.
“Diharapkan, UMKM meningkat kapasitasnya untuk naik level dan mendapat benefit, prioritas dan akses yang lebih baik. Dengan begini UMKM Kelautan dan Perikanan kita bisa lebih berdaya saing,” tutup Berny.