Klaster Secapa TNI AD, Doni Monardo: Cuma 17 Orang yang Dirawat

Setidaknya ada 80 persen kematian di Indonesia akibat tertular Covid-19 dialami oleh para lansia dan memiliki penyakit penyerta (komorbid)/foto: net

Jakarta, Gempita.co – Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD yang berada di Bandung, Jawa Barat, diketahui kini menjadi klaster baru kasus virus corona.

Diketahui sebanyak 1.262 orang yang terdiri dari peserta didik, pelatih dan keluarga Secapa TNI AD dinyatakan positif terinfeksi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjelaskan, dari jumlah tersebut hanya 17 orang mendapatkan perawatan di RS Dustira Cimahi.

“17 di antaranya dirawat di RS Dustira Cimahi. Sisanya masih melakukan aktivitas biasa,” ujar Doni saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/7/2020).

Doni menambahkan, para pasien yang dinyatakan positif Covid-19, namun tak menjalani perawatan karena mereka dalam kondisi fisik yang baik.

“Mereka hampir semuanya itu dalam kondisi fit ya, lari masih kuat, kegiatan masih tahan dan tidak menunjukkan gejala,” katanya.

Menurut Doni, klaster Secapa tersebut kini diawasi tim medis dari TNI AD. Bahkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa telah memberikan arahan.

“Sudah dapat arahan dari tim medis TNI AD. Untuk kegiatan mulai dikurangi dalam rangka proses untuk penyembuhan,” jelas Doni.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Covid-19, Achmad Yurianto sebelumnya menyebut Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) di Bandung menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

Data tersebut diketahui setelah ditemukannya kasus baru positif Covid-19 dari siswa Secapa sebanyak 1.262 orang.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali