Jakarta, Gempita.co – Aksi penipuan melalui telepon tak pernah ada habisnya. Namun, di balik modus penipuan terungkap aksi lucu. Seperti penipu yang satu ini, mengaku polisi, namun tak sadar bahwa calon korbannya adalah benar-benar anggota polisi.
Rekaman suara percakapan antara “Polisi bodong” dan Polisi asli dibagikan lewat akun Facebook, Bripka Muhammad Ivan, pada Selasa (29/9/2020).
Dalam video berdurasi 16 menit tersebut, Ivan yang sehari-hari bertugas sebagai Humas Polres Singkawang mendapat telepon dari seorang yang mengaku polisi. Adapun penipu tersebut menyebut sudah menangkap anak dari Ivan.
Penipu tersebut terus berbicara, bahkan menggunakan alat berupa sirine palsu. Ia menjelaskan bahwa anak Bripka Ivan telah diamankan karena terciduk mengkonsumsi narkoba.
“Anak Pak Ivan kena tangkap polisi karena pakai narkoba,” tulis Bripka Ivan dalam keterangan video yang diunggahnya.
Iseng, Bripka Ivan pun mengerjai polisi palsu tersebut dengan berpura-pura menjadi orang bernama Joni. Tak hanya itu, ‘Joni’ juga pura-pura panik, mengaku anaknya memang sempat direhabilitasi karena mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
“Itu anak saya ngapain lagi, itu kemarin baru selesai direhab itu, pak,” ujar Bripka Ivan mencoba meyakinkan si penipu.
Semakin yakin, penipu pun mulai meminta uang Rp5 juta agar anak dari ‘Joni’ yang tertangkap karena narkoba tersebut dibebaskan. Lucunya, Bripka Ivan berpura-pura punya uang Rp200 juta kepada sang pelaku dan bergegas ke ATM terdekat.
Pelaku pun meminta agar Bripka Ivan tak mematikan sambungan telepon sembari pergi ke ATM terdekat. Ia menyebut akan memberikan nomor rekening untuk dikirimkan uang ketika sudah berada di lokasi.
“Jadi bapak sekarang pergi ke ATM, untuk menjaga keamanan ini handphone bapak biarkan tetap terhubung seperti ini,” ujar pelaku penipuan.
Puas mengelabui si penipu, Bripka Ivan akhirnya membuka penyamaran jadi Joni, kemudian mengaku sebagai pihak kepolisian asli. Sontak penipu itu kaget, memaki-maki, kemudian memutus sambungan telepon.
“Bapak membohongi saya, yang bapak telepon ini polisi. Kok bapak bisa membohongi saya. Anak saya itu masih umur lima tahun, pak,” tutup Bripka Irvan sambil tertawa.