Komisi IV DPR RI Tinjau Pengembangan Budidaya Laut di Lampung

FOTO: HUMAS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA

Lampung, Gempita.co – Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasinya atas kinerja pengembangan budidaya laut oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP yang cukup memuaskan. Ungkapan disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, saat kunjungan kerja dalam rangka reses Komisi IV ke Provinsi Lampung.

Turut mendampingi kunjungan tersebut, jajaran KKP yang dipimpin oleh Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia (BRSDM), Sjarief Widjaja, juga para pejabat dari Kementerian Pertanian, Bulog, Perinus, Perindo dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran.

Bacaan Lainnya

“Jika diperlukan dana lebih untuk perbaikan dan peningkatan mutu budidaya nanti akan kita alokasikan lebih besar sedikit,” ujar Sudin.

Sudin mengingatkan pentingnya tata cara pembudidayaan ikan laut yang ramah lingkungan dan tetap meningkatkan sisi perekonomian. Selain itu, Sudin berharap BBPBL Lampung terus membantu masyarakat di sekitar balai untuk dapat membudidayakan ikan dengan cara yang baik dan benar.

“Berbudidaya yang baik dan benar bukan hanya keuntungan tetapi ada manfaat ekonominya bagi masyarakat dan lebih penting lagi yaitu alamnya terjaga dengan baik. Karena jika hanya hasilnya saja yang kita inginkan tetapi alamnya rusak, saya juga tidak mau,” tambah Sudin.

Komisi IV DPR RI juga meninjau sarana dan prasarana yang ada di BBPBL Lampung serta melihat berbagai budidaya budidaya laut yang telah dikembangkan seperti kakap putih, kerapu, kobia, bawal bintang, teripang, kuda laut, rumput laut kultur jaringan, ikan hias laut serta lobster.

Pada kesempatan ini KKP juga memberikan bantuan sarana produksi budidaya sebesar Rp 2 miliar lebih kepada 10 kelompok pembudidaya ikan yang ada di Provinsi Lampung yaitu berupa benih ikan laut sebanyak 138.600 ekor, pakan mandiri sebanyak 37.500 kg, bibit rumput laut kultur jaringan sebanyak 12.000 kg, bantuan sarana prasarana budidaya ikan hias laut sebanyak 5 paket dan bantuan teknologi budidaya sistem bioflok sebanyak 7 paket, serta 2 unit bantuan Karamba Jaring Apung (KJA).

Menurut Sudin, potensi budidaya perikanan sangat besar sekali namun SDM nya harus membantu sehingga DPR akan terus membantu masyarakat karena merupakan tugasnya.

“Ini daerah saya sehingga saya dituntut untuk lebih baik, dibuka lapangan kerja, pengetahuan tentang cara pelatihan dan bantuan produksi budidaya tetapi semua harus gratis karena akan menaikkan taraf hidup rakyat apalagi Covid-19 sehingga jangan sampai ada rakyat kelaparan,” ungkap Sudin.

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan KKP akan terus konsen pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peluang berusaha di bidang perikanan budidaya. Menurutnya, aspek kesejahteraan dan kebercukupan pangan saat ini mulai bertumpu pada subsektor perikanan budidaya.

Foto: Humas Ditjen Perikanan Budidaya

“Kita terus berkomitmen untuk mendorong program yang langsung mengawasi masyarakat pembudidaya ikan. Saya juga akan menyadari bahwa program Ditjen Perikanan Budidaya selalu berbasis pada kebutuhan masyarakat pembudidaya sehingga benar-benar menjadi solusi terhadap masalah yang membuat pembudidaya ikan, “tambah Slamet.

Kepala BBPBL Lampung, Ujang Komarudin yang ikut mendampingi mengungkapkan bahwa BBPBL Lampung akan terus melakukan pelayanan bagi masyarakat. “Ada beberapa pelayanan yang diberikan secara cuma-cuma yang pertama pelayanan teknologi seperti teknologi pembenihan dan pembesaran yang terkait dengan budidaya laut sehingga nantinya dapat diaplikasikan oleh masyarakat,” jelas Ujang.

Ujang mengatakan bahwa BBPBL Lampung juga memberikan bantuan benih dan pakan bermutu karena memang masyarakat masih ada yang kesulitan.

“Kita mengharapkan bantuan-bantuan ini menjadi stimulus sehingga membantu meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan,” tutupnya.

Pos terkait