Kondisi Pasien COVID-19 Sangat Ditentukan dari Keadaan Minggu Pertama

Gempita.co- Kondisi kesehatan seorang penderita COVID-19 bisa sangat berbeda-beda. Beberapa orang bisa mengalami kondisi cukup ringan sedangkan beberapa orang lain bisa mengalami kondisi yang berbahaya.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengungkapkan bagaimana minggu pertama sejak didiagnosis Covid-19 sangat penting. Pasalnya, pada waktu ini, kondisi seseorang bisa membaik atau semakin memburuk.

“Saat virus masuk ke dalam tubuh, daya tahan tubuh akan melawan keberadaan virus tersebut yang kita sebut masa inkubasi sampai seorang yang sudah terpapar infeksi tersebut mengalami gejala. Oleh karena itu penting sekali mengobservasi diri kita sendiri untuk mengetahui perubahan yang dialami pada tubuh di masa pandemi ini. Dan minggu pertama saat seseorang sudah bergejala merupakan kunci penting apakah kita bisa sembuh atau sebaliknya kondisi kita semakin buruk,” jelasnya.

Menurut Prof Ari, WHO bisa mengeluarkan rekomendasi untuk pasien yang terinfeksi virus dan tanpa gejala cukup isolasi mandiri selama 10 hari dan bisa dikatakan sembuh dan bisa lepas isolasi. Karena jika dalam 10 hari masih tetap tanpa gejala, sebenarnya daya tahan tubuh kita bisa menghancurkan virus tersebut.

“Makanya untuk pasien tanpa gejala tidak perlu minum antivirus, cukup dengan vitamin-vitamin. Begitu pun untuk pasien dengan gejala ringan, diusahakan agar tetap dipertahankan tidak memburuk khususnya pada minggu pertama tersebut,” jelasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali