Kongres AS Mengesahkan Joe Biden sebagai Presiden AS

Washington, Gempita.co – Kongres Amerika Serikat secara resmi mengesahkan Joe Biden dan Kamala Harris, sebagai presiden dan wakil presiden mendatang.

Pengesahan diambil dalam sidang pleno Kongres setelah sempat diskors karena massa pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol pada Rabu (06/01) waktu setempat. Setidaknya empat orang meninggal dalam kerusuhan itu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Presiden Trump hingga kini menolak mengakui kekalahan dan mendorong pendukungnya untuk berkumpul di Washington DC.

Suara elektoral itu disahkan setelah Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat sama-sama menolak keberatan yang diajukan para politikus Repubik terkait hasil pemungutan suara di Negara Bagian Pennsylvania dan Arizona.

Sidang mengukuhkan Biden mengantongi 306 suara sedangkan Trump 232 suara.

Para pemimpin dunia bereaksi atas ‘serangan terhadap demokrasi AS’Kongres AS kembali gelar sidang setelah pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol. Tantangan presiden terpilih AS Joe Biden ‘mirip’ dengan situasi di Indonesia

Wakil Presiden Mike Pence – selaku presiden Senat, memimpin sidang gabungan Senat dan DPR itu.

Pengesahan di tingkat Kongres ini merupakan langkah terakhir sebelum Biden dan Kamala Harris dilantik pada 20 Januari.

Dalam pernyataan yang baru dikeluarkan, Presiden Trump mengatakan ia berkomitmen terhadap “peralihan kekuasaan yang tertib pada tanggal 20 Januari” tetapi tetap mengulangi tuduhan-tuduhan adanya kecurangan pemilu.

“Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilihan, dan kenyataan itu pahit bagi saya, akan ada peralihan kekuasaan yang tertib pada tanggal 20 Januari,” kata Trump dalam pernyataan yang dirilis lewat akun Twitter juru bicaranya.

Sementara ini Twitter memblokir akun sang presiden AS tersebut.

“Saya selalu mengatakan kita akan terus berjuang untuk memastikan hanya kertas suara sah lah yang dihitung. Walaupun ini menandai akhir dari masa jabatan pertama yang paling hebat dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah permulaan dari upaya Make America Great Again (membuat Amerika hebat lagi)” tambahnya.

Lebih dari 60 kasus yang disengketakan lewat jalur pengadilan oleh kubu Trump terkait dengan pemilihan presiden pada November lalu semuanya telah gagal.

Sebelumnya ketua Senat Mitch McConnell mengatakan setelah Kongres kembali mengadakan pertemuan bahwa pihaknya tidak akan tunduk pada tekanan dan kekerasan.

“Kami tidak akan bisa dipaksa keluar dari ruangan ini oleh massa, preman atau ancaman,” katanya.

“Kami tidak akan tunduk pada kondisi tanpa hukum atau intimidasi.”

Sumber: BBC News

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali