Kota Kura-kura di Tiongkok, Bagaikan Hidup dalam Museum

Pingyao, Gempita.co – Salah satu kota unik untuk berwisata di Republik Rakyat Tiongkok adalah Pingyao dijuluki ‘Kota Kura-Kura’ karena tembok benteng kota seluas 1.200 kilometer persegi begitu kekar.

Ada enam gerbang di sepanjang tembok. Empat gerbang berbentuk simetris dari sisi timur dan barat dan tampak seperti kaki kura-kura. Gerbang selatan dan utara di sisi lain tampak seperti kepala dan ekor.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kehidupan di dalam kota Pingyao bagaikan hidup dalam museum yang ukurannya sebesar sebuah kota. Di bagian dalam dinding benteng, rumah warga, kantor pemerintahan, toko-toko, juga pusat bisnis dilakukan dalam bangunan kuno.

Bangunan-bangunan khas dinasti Ming dan Qing ini merupakan bangunan dari abad ke-14. Selain bernilai sejarah, bangunan-bangunan ini masih berdiri kekar dengan banyak fitur yang menggambarkan perkembangan budaya, sosial, ekonomi, bahkan perkembangan militer dalam sejarah Tiongkok.

Salah satu sudut kota di Pingyao
Foto: Istimewa

Saat berjalan di sepanjang lorong-lorong dan jalan kota, Anda akan mudah membayangkan bagaimana kehidupan masa lampau berlangsung. Kota Pingyao masih menyimpan keanggunannya sebagai kota penting yang mengendalikan keuangan Tiongkok.

Rishengchang Exchange Shop mungkin adalah salah satu ikon Pingyao terpenting yang musti Anda kunjungi di sini. Ini merupakan “bank” pertama dalam sejarah RRT. Bank ini pernah menjadi jantung yang mengatur aliran darah keuangan nasional Tiongkok pada masa Dinasti Qing (1644-1911).

Saat itu, bank ini memiliki lebih dari 30 cabang di seluruh Tiongkok. Yang menarik, saat itu telah memiliki fitur transaksi bisnis dengan emas dan perak.

Aksplorasi kota hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki sebab tidak ada kendaraan yang diperbolehkan masuk ke dalam kota. Selain Rishengchang Exchange Shop, spot kedua yang menarik untuk dihampiri mungkin Jalan Ming-Qing di mana Anda bisa menemukan benda-benda seni khas.

Menyusuri kota ini di malam hari membawa nuansa tersendiri mengingat lampu-lampu jalan Pingyao sungguh indah. Berbagai lampu warna-warni bisa Anda lihat dari tepi jalan. Semuanya kontras dengan bangunan tua di belakangnya.

Kalau Anda memiliki waktu lebih banyak, cobalah naik ke atas tembok kota dan lihat kota dari atas tembok. Pemandangan yang Anda temukan sungguh luar biasa.

Kota ini mendapatkan status sebagai situs heritage UNESCO pada tahun 1997. Karenanya, tidak heran jika kota ini masih menjadi tujuan penjelajahan budaya, penelitian, juga berbagai aktivitas akademis lainnya.

Selain kedua spot di atas beberapa spot yang bisa Anda kunjungi lainnya adalah Kuil Konfusius Pingyao, Museum Kantor Lama Pemerintahan Pingyao, Kuil Shuanglin, Menara Gushi, juga Museum Pemerintahan Pingyao. Tidak usah khawatir, ada penginapan-penginapan yang bisa Anda pilih di sini agar wisata budaya Anda di kota ini semakin mudah dan nyaman.

Sumber: Asiatoday/ATN

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali